PUSAKANAGARA-Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang marak saat ini masih belum muncul di Puskesmas Pusakanagara.
Namun untuk yang masuk kategori suspect saat ini, datanya berjumlah 4 orang yang semuanya merupakan anak-anak.
Petugas Penanganan DBD Puskesmas Pusakanagara H. Ahmad Nuroni mengatakan, saat ini ada kesepakatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengenai DBD.
Baca Juga:Peringati HPSN Pemdes Jati Bersihkan LingkunganCegah DBD, Petugas Kesehatan Keliling Dinakes Purwakarta Lakukan Penyuluhan
Untuk seseorang dinyatakan terkena penyakit DBD trombositnya berada diangka 100 ribu kebawah. Sedangkan untuk 150 ribu hingga 100 ribu dinyatakan suspect.
“Kesepakatanya sekarang dari Dinas seperti itu, baru dinyatakan DBD kalau trombositnya dibawah 100 ribu. Tapi jika anak atau seseorang terkena demam sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan. Jangan ditunda-tunda,” jelas Roni sapaan akrabnya.
Menurut Roni, saat ini di Puskesmas Pusakanagara telah ada 4 orang anak yang termasuk suspect. Sebab, trombositnya saat ini ada yang menyentuh 116 ribu, 135 ribu serta 139 ribu.
“Ada empat orang, dari Desa Kotasari dua orang, Patimban satu orang, sama Pusakaratu satu orang,” ujarnya.
Saat ini, upaya yang dilakukan untuk pencegahan DBD pada masyarakat diantaranya, melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup dan mengubur (3M) membasmi berkembangnya jentik nyamuk.
“Langkah ini diharapkan terus dilakukan oleh masyarakat secara rutin,” tuturnya.
Selain itu, Gerakan Jumantik (gerakan 1 rumah 1 juru pemantik) juga akan mulai digalakkan pada anak-anak sekolah. Saat ini gerakan Jumantik telah mulai berjalan di Desa Gempol. Roni juga menyebut, kegiatan bersih-bersih lingkungan juga mulai dijadwalkan bersama pemerintah desa. (ygi/dan)