KARAWANG-Pasukan satuan tugas (Satgas) siaga bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, terus menyisir irigasi Tarum Tengah di wilayah jatuhnya Udin Samsudin (60) hingga wilayah Rengasdengklok. Udin Samsudin merupakan warga Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, sebelumnya diduga telah jatuh ke irigasi KW2 wilayah Rawagabus pada tanggal 17 Februari 2019.
“Pencarian korban tenggelam masih kita lakukan, kita gunakan 5 perahu karet untuk lakukan pencarian dibagi di lima titik,” ujar Satgas BPBD Kaming, Kamis (21/2).
Dikatakan Kaming, informasi yang sampai saat ini masih diterimanya dari semua rekan Satgas. Korban belum juga ditemukan. “Sementara tim masih pencarian namun masih nihil. Saat ini posisi saya dari tempat kejadian tenggelam kurang lebih 10 KM. Pencarian masih dilanjutkan, untuk pemantauan di daratan sudah kami lakukan sampai Rengasdengklok,” katanya.
Sementara itu, Adik Udin Samsudin, Andi Rahmat (52) menyampaikan, kronologis sebetulnya sehari hari korban yang merupakan tukang rongsokan yang menggunakan becak. Saat dilokasi kejadian hilangnya korban di wilayah KW 2. “Di TKP, kabar yang saya dapat lagi main ke anaknya lihat cucu,” katanya.
Baca Juga:Yamaha Latih 50 Kader PosyanduDonor Darah Sambut HUT Brits Hotel Ke-3
Sosok beliau (Udin Samsudin) kata Andi, dengan berjiwa mandiri tidak mengandalkan anak-anak sekalipun sudah tua dan sudah sering dilarang untuk beraktifitas. Namun dengan semangat yang tinggi. “Disuruh di rumah beliau gak mau, karena masih mampu cari duit. Kebetulan di TKP katanya mandi, sudah mandi balik ke darat pake kolor saja kabar keluarga. Balik lagi kepelest nyebur,” katanya.
Kalau Udin tidak nyebur di TKP, KTP yang selalu dibawa, sarung, baju yang ada di lokasi kejadian menjadi bukti Udin tercebur. “Diharapakna bisa ketemu walupun keadaan nanti jasat seperti apa, yang jelas pengen jasadnya ada. Kita tiap malam selalu rutin lakukan pengajian agar bisa diketemukan,” kata Andi.
Ia menambahkan, seketika Udin memiliki rejeki yang cukup dirinya selalu membagikan uangnya di wilayahnya dan juga keluarganya. “Udin kalau punya rezeki sosialnya tinggi dia gigih semengatnya tinggi, siang malam gak ada matinya, apalagi kalau sudah malam di bilyar untuk membntu pengusaha bilyar. Siang harinya dirinya selalu menggunakan becak yang punya sendiri, karena gak pernah dijual becak itu digunakan untuk mencari limbah aqua dan lainya (rongsokan),” katanya.(use/vry)