SUBANG-Kondisi enam unit kendaraan pengangkut sampah tidak layak pakai. Bak yang bolong dan korosi menyebabkan tidak optimalnya pengangkutan sampah di Kabupaten Subang. Volume sampah per harinya yang diangkut dan dibuang ke TPA Panembong, seberat 500 ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Subang Dr. Drs. Yayat Sudrajat, MSi mengatakan, mengenai truk pengangkut sampah yang mengalami kerusakan atau tidak layak karena bolong dan korosi ada enam unit. Ada dua unit bolong besar dan empat unit sudah korosi, sehingga jika dibiarkan baknya akan bolong besar. Hal tersebut, pastinya berdampak terhadap pengangkutan sampah, karena yang sudah diangkut bisa keluar lagi. “Betul ada enam unit yang tidak layak, dua unit baknya bolong besar dan empat korosi. Penyebabnya, benturan, air dari sampah yang merusak bak sampah, sehingga berkarat,” ujarnya.
Jumlah kendaraan pengangkut sampah, Yayat menjelaskan, ada 33 unit dan yang layak pakai hanya ada 27. Dua unit kendaraan tidak berfungsi, namun bak nya dimanfaatkan untuk tempat pembuangan sampah di titik rawan pembuangan sampah. “Mengantisipasi kendaran pengangkut sampah yang enam unit tidak layak tersebut, kami tetap mengoperasionalkannya. Walaupun sifatnya emergency dan temporary saja, karena banyak sampah yang harus diangkut,” katanya.
Baca Juga:Forum CSR Fasilitasi Pemberi dan PenerimaPuskesmas Layani Pemeriksaan HIV/Aids
Tenaga kebersihan, Yayat memaparkan, terdiri dari 52 orang berstatus PNS, dan 160 orang berstatus sukwan. Perharinya sampah yang ada di Kabupaten Subang mencapai 500 ton perharinya, yang harus diangkut dan dibuang ke TPA Panembong.
DLHK mengimbau kepada pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Subang, bisa mengolah sampahnya sendiri. “Banyak juga sampah dari pabrik, di samping dari tempat wisata, pasar dan juga tempat-tempat lainnya. Kami berharap kepada pabrik-pabrik bisa mengolah sampahnya sendiri, sehingga tidak membebani TPA Panembong, karena kondisinya sudah menghawatirkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BP4D Subang Sumasna ST mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan kendaraan pengangkut sampah yang baru, namun belum ada datanya. Begitu juga dengan rehabilitasi bak truk sampahnya, karena air dari sampah yang diangkut bisa merusak bak sampah jika terkena logam. “Kita upayakan untuk pengadaan kendaraan pengangkut sampah yang baru,” katanya.