Oleh : Dra.Etin Sri Setiatin
Pegiat Dakwah
“Dua ekor serigala yang lapar kemudian dilepas menuju seekor kambing, maka kerusakan yang terjadi pada kambing itu, tidak lebih besar dibandingkan dengan kerusakan pada Agama. Kerusakan yang ditimbulkan akibat ambisi terhadap harta dan kehormatannya”. ( HR. Bukhori dan Muslim)
Keluarga pada hakikatnya adalah miniatur sebuah bangsa. Rapuh dan runtuhnya keluarga merupakan indikator lemah dan hancurnya sebuah bangsa. Artinya, kemampuan sebuah bangsa untuk bertahan di tengah persaingan global sangat ditentukan oleh sejauh mana upaya yang dilakukan oleh para pemimpinnya dalam mempertahankan kekokohan keluarga. Hal ini dikarenakan kekokohan keluarga akan sangat mendukung lahirnya insan – insan yang memiliki daya saing tinggi.
Keluarga sebagai sebuah komunitas yg terdiri dari laki-laki dan perempuan merupakan batu pertama dan unit sosial yg paling fundamental bagi terbentuknya sebuah masyarakat madani. Kemampuan para anggota keluarga dalam menjalankan perannya masing – masing akan sangat menentukan baik atau buruknya wajah bangsa ini di masa yang akan datang. Lebih dari itu, eksistensi sebuah bangsa sejatinya tengah dipertaruhkan dalam sebuah proses pendidikan keluarga yang berlangsung selama bertahun – tahun itu.
Baca Juga:Petugas Dinas Kebersihan Tidak DigajiWabup Resmikan Gedung MI Modern Walisongo
Dalam sebuah keluarga tercermin prasyarat dan unsur-unsur yg membentuk tatanan sebuah masyarakat. Meski secara kapasitas keluarga terlihat kecil dan terbentuk dari beberapa individu saja, akan tetapi semua individu di dalam keluarga punya keterikatan emosional, sosial dan finansial yg dipadukan oleh adanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Terpenuhinya hak dan kewajiban tersebut menjadi kunci ketahanan keluarga yang merupakan syarat mutlak tegaknya tiang negara.
Adapun hadirnya sosok pemimpin dalam keluarga menjadi penentu terpenuhinya hak dan kewajiban setiap anggota keluarga serta terselenggaranya proses pendidikan dalam keluarga. Yang dimaksud kepemimpinan disini adalah kepemimpinan khusus dalam lingkup keluarga dan dalam perkara yang berkaitan antara suami dan istri. Kepemimpinan ini bukanlah kepemimpinan yang bersifat semena-mena dan otoriter, namun kepemimpinan yang penuh kasih sayang, cinta dan perlakuan baik. Kepemimpinan dalam keluarga adalah kepemimpinan yang mengarahkan kepada jalan yang benar dengan cara yg bijak dan nasihat yg baik.