Promosikan Penjualan Apartement
KARAWANG – Grand Sentral Land Karawang menyelenggarakan perayaan festival Cap Gomeh di halaman apartement Jalan Bharata, Sukaharja, Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, Sabtu (23/2). Perayaan Festival tersebut dimeriahkan sejumlah acara seperti atraksi banrongsai bazar kuliner, lomba mewarnai, lomba donor darah, check kesehatan gratis, lomba model hingga lomba fotografi.
Panitia pelaksana Festival, Candra mengatakan acara ini lebih difokuskan pada lauching tower B dan promo penjualan apartement sentraland yang dikemas dengan tema perayaan cap gomeh. untuk Tower B ini tersedia dalam beberapa type, mulai dari type studio, 1 bedroom, dan 2 bedroom. “Untuk bisa memiliki salah satu unit apartement cuma DP 1 juta saja,”kata Candra.
Pada acara tersebut, pihaknya juga mengaakan talkshow property 2019 dengan tema “Peruntungan Property di Tahun Babi Tanah 2019”. Di acara talkshow itu, hadir pakar fwngshui Linda Kho dan Ketua Kadin Eddy Ganefo dan penasehat FDI Nita Muladi. “Menghadirkan jugha para designer Indonesia yang menampilkan hasil karya dari para seniman dengan tema nusantara. Selain itu juga mengusung kain kain lokal dari berbagai daerah seperti batik, songket, ulos,” ungkapnya.
Baca Juga:Loyal Pada Pelanggan Kunci Sukses Iyan Bangun UsahaTaman Galuh Mas Titik Kumpul Komunitas Sepeda
Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya juga mempersembahkan Apartemen Grand Sentraland Karawang (GSK) dengan konsep superblok hanya 200 meter dari depan Pintu Tol Karawang Barat depan pintu masuk perumahan teluk jambe. Harga mulai dibawah 200 juta. Pengembangan Kawasan Super Blok dengan Lokasi Prime / Pusat Perkembangan Kab Karawang, area Parkir yang memadai, Bebas Banjir, Dekat dengan Fasilitas (RS, Sekolah, Transportasi, Tempat Belanja, dll) dan Dekat dengan Kawasan Industri. “Pembangunan Grand Sentraland Karawang tidak lepas dari pertumbuhan kota-kota penyangga Jakarta, yang didorong pertumbuhan industri yang pesat,” ujarnya.
Rusunami Grand Sentraland Karawang memang dipasarkan menyasar segmen menengah bawah, khususnya kalangan buruh yang bekerja di kawasan industri di sekitar rusunami.”Rencana tahap awal pengembangan kawasan Sentraland dimulai dari pengembangan rusunami untuk target grup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ragam ukuran rusunami yang ditawarkan merupakan konsep subsidi silang atas biaya konstruksi yang merupakan komposisi biaya terbesar,” pungkasnya. (ddy/sep)