NGAMPRAH-Bencana hidrometeorologi menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Meski tidak sampai menyebabkan korban luka dan jiwa, namun warga yang terdampak khawatir dengan ancaman bencana susulan yang lebih besar.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, bencana yang terjadi antara lain longsor, banjir, pergerakan tanah, banjir bandang, tembok penahan tanah (TPT) ambruk serta puting beliung. Berbagai bencana ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi serta angin kencang yang terjadi sepanjang hari Sabtu (23/2).
Longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Rongga terjadi di dua titik yakni di Kampung Cibeura, Desa Sukamanah serta Kampung Babakan Ciceri, Desa Cibedug. Atas kejadian itu, menyebabkan tiga rumah warga terdampak, satu rumah bahkan rusak berat. Korban terdampak sudah diungsikan ke rumah tetangga.
Baca Juga:Pengusaha Hotel Keluhkan Kegiatan Pemkab di Luar KotaDedi J Do’akan Kesembuhan Istri Mantan Presiden SBY
Sedangkan banjir bandang terjadi di Kampung/Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar yang menerjang tiga RT, sebanyak 20 rumah terendam dengan ketinggian antara 50-100 cm.
Kemudian TPT sepanjang 15 meter dan tinggi 2 meter di sekitar SPN Cisarua ambruk menimpa saluran air bersih warga. Bencana pergerakan tanah mengancam empat rumah di Kampung Cibukur, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat.
Tanah longsor dan pergerakan tanah juga terjadi di Kampung Cibeura Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga. Satu rumah warga yang dihuni tiga orang jiwa mengalami kerusakan.
Pergerakan tanah juga menimpa warga Kampung Cilame, Desa Puncaksari, Kecamatan Sindangkerta. Enam unit rumah terancam serta empat rumah lainnya mengalami pergeseran tanah dan temboknya retak-retak.
Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Duddy Prabowo menyebutkan, dari data yang dihimpun terdapat 12 kejadian bencana terjadi di wilayahnya. Pasca kejadian, seluruh personel BPBD diterjunkan bersama dengan unsur Muspika, pemerintah desa, relawan dan warga untuk melakukan evakuasi rumah yang terkena musibah.
“Seluruh kejadian bencana ini sudah dilaporkan kepada pimpinan. Bupati mengimbau warga untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bertempat tinggal di lokasi rawan longsor. Meningat hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi,” kata Duddy, Selasa (25/2).
Seperti diketahui, wilayah Bandung Barat rawan dalam urusan bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, angin puting beliung, kekeringan, gunung berapi, gempa serta jenis bencana alam lainnya. Berbagai ancaman tersebut membuat masyarakat harus siap setiap saat dan sigap menghadapi bencana.