KARAWANG-Rumah sepasang jompo miskin di Desa Rawagempol Wetan Kecamatan Cilamaya Wetan, yang ambruk pekan lalu, kini sudah mulai berdiri. Dibangun dari biaya swadaya masyarakat, rumah Tardi (60) dan Dinah (57) masih perlu diabtu karena belum rampung seratus persen.
Kepala Desa Rawagempol Wetan, Udin Abdulgani mengatakan, pemerintah desa dan masyarakat, sudah susah payah membantu agar rumah Kek Tardi kembali berdiri. Anggaran yang terkumpul sejumlah Rp 7 juta, nyatanya belum cukup untuk menyelesaikan gubuk baru untuk kedua jompo itu.
“Masih perlu bantuan. Kami harap, ada dermawan yang mau menolong warga kami,” ujar Udin, Senin (25/2).
Baca Juga:SMK Diminta Kembangkan Kreativitas, Pamerkan Karya di Expo PendidikanBencana Hidrometeorologi Ancam KBB, Waspadai Intensitas Hujan Tinggi
Dikatakan Udin, rumah Kek Tardi dibangun di atas tanah milik orang lain, sehingga pemerintah desa tidak bisa mengajukan program Rutilahu kepada kedua jompo itu. “Tanahnya punya orang, jadi cuma numpang saja. Atas dasar kemanusiaan, pemilik rumah mengizinkan, Kek Tardi kembali membangun rumah di tanah miliknya,” katanya.
Rumah berbahan kayu dan bilik bambu itu, lanjut Udin, belum bisa diselesaikan, lantaran kekurangan bahan baku. Saat ini, Kek Tardi membutuhkan material kayu, bilik bambu dan genteng. Agar rumahnya bisa berdiri kembali dengan sempurna.
“Bangunan rumah yang dulu sudah sangat lapuk, sehingga ambruk sampai rata dengan tanah,” katanya.
Sambil menitihkan air mata, Kek Tardi, mengaku sangat senang dan terharu, atas perhatian masyarakat dan pemerintah Desa Rawagempol Wetan, terhadap dirinya dan istri. Kek Tardi juga mengucapkan, beribu terima kasih, kepada para donatur yang sudah membantu mendirikan kembali rumah untuk tempat tinggalnya.
“Saya sempat tertimpa reruntuhan, tapi alhamdulillah, masih diberikan panjang umur. Tapi, sekarang nenek masih di rawat,” katanya.(use/vry)