NGAMPRAH – Sejumlah pengusaha perhotelan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan kegiatan rapat dan bimtek Pemkab Bandung Barat yang kerap digelar di hotel luar daerah. Padahal, omset terbesar mayoritas hotel di KBB berasal dari kegiatan Pemerintahan.
Seperti yang diungkapkan Manager Marketing dan Sales Hotel Takashimaya Lembang, Agus Syarif. Menurutnya, omset di awal tahun ini terus merosot hingga 80 persen. Padahal, omset terbesar mayoritas hotel di KBB bersumber dari kegiatan pemerintahan.
Namun disisi lain, para pengusaha hotel dituntut pendapatan dari pajak hotel dan restoran. “Disisi lain, kita dituntut pendapatan dari pajak hotel, tapi kegiatan Pemkab sendiri sering digelar di hotel-hotel luar daerah. Padahal bagusnya kegiatan itu bisa di hotel sini saja karena PAD (pendapatan asli daerah) akan kembali masuk ke kas daerah juga,” kata Agus kepada Pasundan Ekspres di Ngamprah, Senin (25/2).
Baca Juga:Dedi J Do’akan Kesembuhan Istri Mantan Presiden SBYSasar Posyandu Sosialisasikan Kartu Indonesia Anak
Bahkan, kata dia, sejak awal tahun ini belum ada satu pun kegiatan Pemkab Bandung Barat yang diselenggarakan di hotelnya. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya setiap triwulan pertama selalu ada kegiatan pemerintahan.”Biasanya di bulan Januari dan Februari itu sudah ada rapat dan meeting. Tapi saat ini booking hotel untuk kegiatan pemerintahan untuk di bulan maret pun belum ada,” ungkapnya.
Jika kegiatan normal, sebut dia, pendapatan dari kegiatan dinas bisa mencapai angka Rp 100 juta per bulan. Berbeda dengan kondisi saat ini yang minim kegiatan. “Khawatir kosongnya kegiatan di triwulan ke satu sampai tiga karena memilih hotel di luar Bandung Barat. Untuk menutupi kekosongan kunjungan dan kegiatan, kami harus mencari konsumen hingga ke Jakarta. Yang kami sesalkan itu, target PAD dan pajak terus dikejar tapi kegiatan malah di luar Bandung Barat,” ungkapnya.
Agus mengaku tak mengetahui alasan Pemkab harus menggelar rapat di luar kota. Padahal untuk harga dan pelayanan hotel-hotel yang ada di Bandung Barat tak kalah hebat. “Termasuk untuk tahun ini kami sudah bertanya ke beberapa dinas tidak akan ada kegiatan di hotel sampai triwulan ketiga. Baru ada nanti di triwulan keempat atau jelang akhir tahun. Biasanya setiap triwulan ada saja 4 hingga 6 kegiatan tapi sekarang kosong. Alasan lain karena ada pemangkasan anggaran, itu info yang saya dapat,” ujarnya.