BANDUNG BARAT– Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Muawanah di Kampung Sukamaju, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap nasi bungkus.
Insiden ini terjadi setelah pihak pondok pesantren menerima kiriman nasi bungkus dari donatur pada Senin (25/2) siang. Pada malam harinya, para santri mulai merasakan gejala keracunan, seperti sakit perut, mual, muntah dan pusing.
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Hermawan Widjajanto menyatakan, informasi awal menyebutkan ada kurang lebih 30 orang yang diduga mengalami keracunan dan sudah ditangani rumah sakit Dustira Cimahi. Petugas juga sudah mendatangi rumah sakit untuk mengetahui kondisinya.
Baca Juga:Pemkab Tambah Gaji Pendamping PKHDisnakertrans Buka Layanan Kartu Kuning Online
“Petugas kita sudah mengecek ke sana (rumah sakit), termasuk untuk mengurus pembiayaannya. Karena semua biaya pengobatan akan ditanggung Dinas Kesehatan,” kata Hermawan, Selasa (26/2).
Hermawan mengatakan, Dinkes sudah mengamankan barang bukti makanan yang diduga menjadi penyebab para santri mengalami keracunan untuk selanjutnya dicek di labolatorium Provinsi Jabar.
“Kita sudah ambil sampel nasi bersama isinya, seperti tempe, tumis, telur. Kita cari tahu untuk mengetahui sumber keracunan, apakah dari bakteri atau karena ada zat lain,” bebernya.
Menurut dia, pihaknya baru akan mengetahui apakah para santri tersebut betul-betul mengalami keracunan setelah hasil laboratorium keluar dalam waktu seminggu ke depan.
“Nanti hasil lab akan dikirim ke kita. Jika dalam seminggu belum ada hasil, kita pro aktif nanyain ke sana,” jelasnya.
Untungnya, lanjut dia, dugaan keracunan yang dialami santri ini tidak begitu parah. Karena setelah ditangani pihak dokter, mereka sudah diperbolehkan pulang.
“Infornya sudah pulang semua. Kalau sudah dipulangkan berarti kondisinya sudah mulai membaik,” tambahnya. (eko/ded)