PURWAKARTA-Program Jumat Bersih (Jumsih) yang konsisten diusung Wakil Bupati Purwakarta H Aming semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terlebih kini pada saat pelaksanaan Jumsih, juga dilakukan fogging atau pengasapan guna memutus siklus nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Teranyar, Jumsih sekaligus fogging dilaksanakan di Perumahan Panorama Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jumat (1/3).
Ketua RW setempat Asep Supiandi mengatakan, penyakit DBD yang kerap diderita warga, disebabkan oleh gigitan nyamuk. Sehingga pemberantasan nyamuk menjadi kunci penting dalam menangkal penyakit mematikan ini.
Baca Juga:Satu Abad Damkar Siapkan Sejumlah EventCemara Agung Hadirkan Diskon Spesial
“Alhamdulillah permintaan warga langsung mendapat respons. Warga di sini juga antusias ikut Jumsih dan kerja bhakti membersihkan rumput liar dan memperlancar saluran air,” kata Asep
Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta H Aming mengatakan, kegiatan Jumsih yang dilakukan seminggu sekali dalam lingkup RT atau RW, bisa menjadi solusi pencegahan berkembangnya jentik nyamuk penyebab DBD. “Ini harus menjadi perhatian bersama, seluruh elemen masyarakat dalam meberantas penyebab DBD,” kata H Aming.
Menurut H Aming, dirinya akan terus mengedepankan kebijakan Jumsih di masyarakat. Salah satu yang jadi pertimbangan, sambungnya, umur nyamuk dewasa ialah 7 hari. Dalam masa itu, nyamuk bisa menggigit ataupun bertelur.
“Nah, jika konsisten menggelar Jumsih seminggu sekali secara gotong royong, maka bisa dipastikan nyamuk penular virus DBD akan musnah,” ujarnya.
Selain fogging, Jumsih juga menyasar tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Di antaranya, kata H Aming, lokasi-lokasi yang biasa menjadi genangan air hujan seperti plastik, kaleng bekas, talang rumah, saluran air, bak kamar mandi, semak-semak dan lain-lain.
“Jumsih seminggu sekali akan dilakukan dengan konsisten. Karena pada dasarnya fogging itu bukan solusi terbaik. Justru mencegah dengan menjalankan program 3 M yang paling efektif mencegah DBD,” katanya.
Gerakan 3 M itu, kata H Aming, adalah menguras bak mandi atau tempat penampungan air termasuk menggosoknya. “Kemudian menutup tempat penampungan air seperti bak dan torn air, dan mengubur barang-barang bekas yabg dapat menyebabkan air tergenang,” ujarnya.(add/dan)