DAWUAN-Membudidayakan ikan atau beternak ikan menjadi satu profesi yang dinilai bisa mendatangkan banyak pundi-pundi rupiah. Namun mudah, dan murah, bukan berarti tidak pernah gagal.
Budidaya atau ternak ikan juga memiliki resiko yang sama besarnya dengan profesi-profesi lain, bila tidak dilakukan oleh ahli dengan berbagai kemampuan dan pengalaman di bidang ini.
Sebagai wadah untuk meminimalisir kegagalan dalam usaha ini di Desa Margasari Kecamatan Dawuan Subang terdapat Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sumber Rezeki, seperti pembenihan, pendederan, dan pembesaran, baik ikan mas atau nila merah, serta nila hitam.
Baca Juga:Disenggol Mobil Pemotor Tabrak Pembatas JalanBanyak WNA, DPT Purwakarta Berpotensi Bermasalah
Menurut Ketua Pokdakan Sumber Rezeki Asep Widana menjelaskan bahwa saat ini budidaya ikan sudah menjadi sumber penghasilan ekonomi khususnya bagi masyarakat yang teegabung dalam kelompoknya, serta pembudidaya yang memanfaatkan kolam-kolam tradisional menjadi kolam produktif dan menghasilkan.
“Sejak berdiri dari tahun 2010 anggota kelompok yang tergabung lebih dari 50 orang dengan jumlah kolam lebih dari 200 kolam mulai dari Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran Ikan Mas, Nila Merah dan Nila Hitam. Anggota kelompok kami juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari preman, ustad, guru, petani, PNS, Ketua Karangtaruna , sampai kepala Desa,” tuturnya.
Dia menambahkan dengan bimbingan dan pengawasan Dinas Perikanan Kabupaten Subang serta Pendampingan PPL dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, kelompoknya bisa tumbuh dan berkembang juga menciptakan usaha – usaha baru di sektor pertanian khususnya perikanan budidaya.
Asep Widana juga berharap untuk terus mengembangkan usaha pertanian sektor perikanan ini dengan membuat koperasi perikanan untuk mendukung usaha para anggota kelompok agar lebih bisa berkembang dan maju.(idr/dan)