Tentu saja kini mereka bertiga sedang melakukan pentas dramaturgi melalui kampanye yang mereka lakukan. Misalnya ketika melihat dari kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan norma masyarakat Banten, mereka pun memilih untuk menggunakan pakaian yang sangat religius, sehingga hal tersebut akan merangsang masyarakat Banten untuk mempunyai pendapat bahwa mereka bertiga merupakan caleg yang sangat santun, dan juga merupakan caleg yang sangat religius.
Akan tetapi, hal tersebut hanya merupakan panggung depan dari mereka yang mempunyai tujuan untuk memengaruhi masyarakat agar memilihnya. Tetapi disatu sisi yang lainnya, kita tidak mengetahui panggung belakang dari mereka, karena kita tidak pernah tahu motif apa yang mereka inginkan untuk selalu menampilkan citra positif mereka di mata masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat Banten jangan hanya melihat panggung depan dari para caleg yang saat ini sedang bertarung untuk mendapatkan kursi di DPD RI tersebut. Karena bisa saja panggung depan tersebut merupakan sandiwara yang mereka lakukan untuk mendapatkan kekuasaan. Dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak sedikit para pemimpin daerah yang mempunyai tampilan yang religius tetapi pada akhirnya tertangkap oleh OTT (Operasi Tangkap Tangan). Jika, penampilan yang religius merupakan representasi pemimpin yang jujur dan tidak akan melakukan korupsi, maka tentu saja KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tidak akan mungkin menangkap para pemimpin daerah yang justru hanya menjadikan penampilan yang religius sebagai topeng untuk mereka agar selalu melakukan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).
Baca Juga:Pendidikan Karakter dan Ironi (Guru) MadrasahCharly Van Houten Bantu Pengobatan Sobik, Segera Operasi Lanjutan
Maka dari itu, ketiga putra mahkota tersebut jangan hanya berkutat mengenai penampilan yang sangat religius itu, akan tetapi jika mereka bertiga berhasil menduduki kursi DPD RI, maka yang harus diutamakan adalah membuat kebijakan yang prorakyat. Namun demikian, menurut Jaringan Rakyat untuk Demokrasi dan Pemilu (JRDP) sebagai lembaga pemantau Pemilu 2019, merilis temuan awal terkait potensi pelanggaran kampanye di Banten. Menurut Koordinator JRDP Nana Subana, potensi pelanggaran pemilu yang melibatkan ASN di Banten cukup tinggi.
Nana mengatakan bahwa sampai saat ini, tercatat ada 14 caleg DPD RI dan tiga calon DPD RI dapil Banten memiliki keterkaitan dengan kepala derah atau pejabat di instansi pemerintah daerah. Ini menjadi potensi terjadinya mobilisasi ASN dalam Pemilu 2019.