Setelah dinyatakan lulus, para peserta PPG daljab akan mengikuti serangkaian proses yang panjang lagi untuk persiapan PPG daljab. Diawali dengan pembelajaran daring (online) selama 3 bulan, kemudian dilanjutkan dengan tatap muka di LPTK selama 5 minggu, dan PPL di sekolah selama 3 minggu. Proses yang panjang ini selain memakan banyak waktu (hampir 1 semester tidak bisa fokus menjalankan tugas mendidik), membutuhkan biaya, juga melelahkan. Syukur jika lulus, kalau gagal mesti ujian ulang lagi.
Menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 55 Tahun 2017 tentang standar pendidikan guru, Program pendidikan profesi guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah. PPG daljab ini mengharuskan peserta menyelesaikan minimal 24 sks beban belajar dalam kurun waktu selama 5 bulan, yang diakhiri dengan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh panitia nasional. Uji kompetensi tersebut ditempuh dengan metode uji tulis dan uji kinerja sesuai dengan standar nasional kompetensi guru. Penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta PPG dalam jabatan itu sendiri meliputi penilaian proses dan produk pengembangan perangkat pembelajaran, proses dan produk PPL, uji kompetensi, dan penilaian kehidupan bermasyarakat.
Data Calon peserta PPG daljab angkatan 1 tahun 2019 ditetapkan sebanyak 11.252 guru. Dapat dipastikan, sebanyak itu juga guru yang akan meninggalkan tugas mengajar di kelas selama proses PPG Daljab berlangsung. Menjadi masalah adalah ketiadaan guru di kelas selama guru tersebut mengikuti PPG Daljab. Hingga saat ini, belum ada kebijakan resmi terkait guru yang akan menggantikan selama yang bersangkutan menjalani PPG Daljab. Dapat dibayangkan situasi belajar di kelas akan seperti apa. Sekalipun teknologi saat ini sudah sangat canggih dapat membantu, seperti memberikan materi, memeriksa tugas peserta didik secara daring, tetap tidak dapat menggantikan kehadiran guru di ruang kelas.
Baca Juga:Calon KPPS Ikuti Pemeriksaan Kesehatan, Penuhi Pesyaratan Berkas PendaftaranManfaatkan Dana Iuran Desa untuk Infrastruktur
Kebutuhan akan guru professional adalah keharusan. Dan tidak ada satu program yang benar-benar sempurna untuk memperolehnya, namun perbaikan dapat terus dilakukan dengan mempertimbangan segala sesuatunya. Pengalaman penulis, sebagai peserta PLPG tahun 2017, model PLPG sudah cukup bagus dan lebih efektif soal waktu dan materi pembelajaran. Belajar daring selama 2 bulan untuk memperlengkapi peserta dan dimantapkan dengan tatap muka selama 11 hari. Untuk menghasilkan guru yang benar-benar professional tentu tidak boleh instan, tetapi tidak juga dengan cara mengabaikan banyak hal untuk memperolehnya.