KARAWANG-Sebagai wakil rakyat perempuan, Wakil Ketua I DPRD Karawang, Sri Rahayu Agustina Suroto mengaku prihatin dengan maraknya peristiwa mesum yang menimpa siswa dan guru di hingga mencapai 70 orang korban.
Dia meminta agar masyarakat pro aktif melaporkan pelaku mesum yang memamerkan alat kelamin kepada kaum perempuan di sejumlah sekolah di Karawang. Korban yang kebanyakan siswa sekolah dan guru diminta juga segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak sekolah atau pihak kepolisian agar bisa cepat ditangani.
“Kami prihatin dengan kejadian ini karena korbannya sudah banyak, tapi pelakunya masih bebas menjalankan aksinya,” kata Sri, Senin (4/3).
Baca Juga:DBD Serang Warga Dalam Dua Minggu TerakhirPemkab Akan Segel Minimarket Langgar Zonasi
“Saya kira pihak sekolah harus meningkatkan kewaspadaan dan juga bekerjasama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Jadi begitu terjadi peristiwa tidak senonoh oleh orang yang tidak bertanggung jawab segera diambil tindakan jangan diam saja,” sambungnya.
Menurut Sri, berdasarkan laporan yang diterimanya menyebutkan jika teror mesum yang menimpa pelajar dan guru itu terjadi sudah cukup lama. Namun, karena korban tidak melaporkan peristiwa itu sehingga tidak ada pihak yang peduli. Sri berharap seluruh korban melaporkan kejadian mesum ini agar pelakunya bisa ditangkap. “Mungkin karena korbannya malu dia tidak mau melaporkan kejadian ini. Tapi kalau korbannya semakin banyak ya pelakunya harus diungkap,” katanya.
Kasus teror mesum dengan modus memamerkan alat kelamin kepada siswa di sejumlah sekolah mulai ramai dibicarakan. Sejumlah korban mulai berani mengungkapkan peristiwa tersebut setelah mulai banyak korban berjatuhan. Pelaku sengaja menunggu korbannya di jalan dan setelah itu menunjukan alat kelaminnya kepada siswa wanita disejumlah sekolah. Belakangan tidak hanya siswa yang menjadi korban, bahkan guru wanita juga turut jadi mangsa. “Setelah kasus ini ramai, baru banyak korban mengaku. Itu juga setelah kami aktif menelusuri keseluruh sekolah, siapa aja yang menjadi korban,” kata salah satu guru SMP di Karawang Barat.
Berdasarkan pendataan sementara diketahui sudah 3 sekolah di sekitar Jalan Ahmad Yani tengah bekerja sama mengungkap kasus pamer alat kelamin tersebut. Selain minta tolong pada petugas berpakaian preman, mereka menelusuri jumlah korban sebenarnya. “Dalam pertemuan itu, terungkap ada korban di sekolah-sekolah tetangga. Kami sepakat mencari kemungkinan korban lainnya. Karena kebanyakan anak takut dan malu mengaku,” kata guru yang menjabat wakil kepala sekolah ini.(aef/vry)