BANDUNG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, menyatakan banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Wilayah terdampak paling parah adalah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Andir.
“Total hingga hari ini ada 11 kecamatan yang teredam, terparah itu di Baleendah, Dayeuhkolot dan Andir,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Achmad Djohara, di Bandung, Kamis (07/03).
Ke-11 kecamatan yang terendam banjir adalah Baleendah, Andir, Dayeuhkolot, Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Cicalengka, Cikancung, Ciparay, Katapang dan Kecamatan Kutawaringin.
Baca Juga:Asep Kurnia Muhtar Nakhodai PSSI Askab SubangPemkab Karawang Canangkan Stadion Internasional
Dia mengatakan, ketinggian air yang merendam 11 kecamatan tersebut bervariasi mulai dari 35 cm hingga 1,5 meter yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan luapan air Sungai Citarum. “Air masih besar ya dari hulunya, Sungai Citarum. Tetap rendaman air itu tertinggi akan ada di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Andir,” jelasnya.
Hingga saat ini, kata Achmad, pihaknya terus melakukan pemantauan banjir di 11 kecamatan tersebut. “Pantauan banjir terus berjalan, petugas sudah terjun ke lapangan, mengevakuasi korban dan memberikan bantuan. Kami juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya,” paparnya.
Selain itu, lanjut Achmad, pihaknya juga masih melakukan pendataan tentang jumlah fasilitas publik seperti puskesmas, kantor desa dan sekolah yang terendam banjir di Kabupaten Bandung. (rh/fin)
BPBD Kabupaten Bandung juga menyatakan sebanyak 1.800 warga mengungsi ke sejumlah tempat akibat banjir yang menerjang di 11 kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Untuk pengungsi, data sementara yang masuk ke kami, itu sekitar 1.800 an warga mengungsi. Mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman,” kata Achmad Djohara.
Achmad menjelaskan, sejumlah pengungsi di wilayah langganan banjir di Kabupaten Bandung seperti di Baleendah dan Dayeuhkolot mengungsi ke tempat penampung atau shelter yang sudah disiapkan pemda. “Ada yang di shelter Dayehkolot, ada yang ke gedung atau fasilitas publik, di masjid dan lain-lain,” jelasnya.(rh/fin/vry)