Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh relawan dan pendukung segera merespon isu-isu yang tidak benar di masyarakat. Sebab, saat ini terdapat 9 juta orang masih percaya dengan isu fitnah, dan jumlahnya masih mungkin bisa bertambah.
“Yang penting bahayanya adalah isu-isu di bawah, tolong segera direspon dan dijelaskan dengan baik. Survei kita, 9 juta orang lebih itu percaya pada isu-isu fitnah, angka 9 juta seluruh Indonesia percaya itu, hati-hati, kalau tidak kita lawan, tidak dijelaskan, akan berkembang sampai 15 juta, 20 juta,” kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Balad Jokowi di Vila Istana Bunga, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (10/3).
Jokowi kemudian menjelaskan isu-isu dan fitnah yang berhembus di masyarakat, contoh yang pertama adalah tidak memperbolehkan lagi adzan kalau capres 01 menang.
Baca Juga:Bus Sekoci Siap BeroperasiKPPS Jangan Salah Masukkan Surat Suara, Harus Dampingi Pemilih Agar Akurat
“Satu misalnya, nanti kalau kita menang, katanya adzan tidak diperbolehkan lagi. Logikanya, tolong dijelaskan, tidak masuk, kalau kita mau melarangya sudah waktu jadi presiden dari 4 tahun lalu. Tidak akan mungkin, karena Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,” ujarnya.
Kemudian yang kedua, Jokowi melanjutkan, isu pendidikan agama akan dihapus dan masyakarat pun sudah terlanjur percaya dengan isu tersebut. “Ya bohong, tapi yang di bawah percaya itu. Tugas ibu-ibu dan saudara menjelaskan itu secara sederhana dan dapat diterima. Kalau menjelaskan ga usah panjang-panjang,” tutur Jokowi.
Isu ketiga, perkawinan sejenis akan dilegalkan serta keempat kriminalisasi ulama. Menurut Jokowi, Indonesia adalah negara hukum, jika seseorang bertindak melawan hukum, siapa pun akan sama di mata hukum.
“Contohnya, ada menteri yang masuk sel ? ada, gubernur ada yang masuk sel ? ada, bupati/wali kota masuk sel ? ada, DPR/DPRD ada masuk sel ? banyak,” jelas Jokowi.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Surakarta ini mengajak para pendukungnya agar meluruskan informasi yang benar ke masyakarat. Jika ada ulama yang tidak salah tapi ditangkap, Jokowi pun memastikan akan langsung turun tangan.
“Jadi, jangan sampai ada isu-isu seperti itu, sampaikan ke semua orang sama di mata hukum, tetapi kalau ada ulama dikriminalisasi artinya apa, ulama kita tidak salah, tahu-tahu dimasukan sel, lah ini laporkan kepada saya, saya urus, saya pastikan urus. Tapi kalau ada tindakan pidana, tindakan yang melanggar hukum, ya pasti diperiksa,” tukasnya.(eko/ded)