Sopani yang bertani sudah lebih dari 30 tahun itu menuturkan, biasanya tikus menyerang batang padi hingga gundul. Sebagian tanaman yang batangnya hanya digigit tumbuh menguning kemudian mengering.
Batang padi nampak berserakan dibawah setelah dipotong tikus, sebagian menutupi lubang-lubang yang menjadi sarang tikus. Akibatnya petani merugi.
“Tikus sama jahatnya bisa tidak panen, kalau yang diserang tidak signifikan masih bisa panen karena serangannya sedikit. Misalnya ketika diserang tikus usia tanaman masih kecil sehingga batang padi bisa tumbuh kembali, tapi ada juga sawah yang diserang setelah usia tanaman besar jadi tanaman lagsung pundes,” jelasnya lagi.
Baca Juga:Warga Desa Kalijati Timur Pilih Ketua RWKemenag Subang Siap Sukseskan Jawara Daya
Serangan tikus di beberapa wilayah di Subang termasuk di Desa Wanakerta Purwadadi hampir terjadi setiap tahun, walaupun beberapa sawah di Wanakerta tidak mendapati serangan yang begitu masif, namun tetap saja membuat petani di Wanakerta terpaksa gropyokan memburu tikus. (idr/dan)