KARAWANG-Manajemen Rumah Sakit (RS) Karya Husada panggil oknum warga sekitar RS Karya Husada, Unang yang diduga melakukan pungutan liar (Pungli) kartu antrian berobat, Rabu (13/3/2019).
Pemanggilan oknum tersebut berdasarkan beredarnya foto di media sosial yang diposting salah satu netizen bernama Hasend Arera dengan disertai tulisan Mapia kartu antrian RS Karya Husada, Selasa (12/3/2019) dan posting tersebut mendapatkan berbagai komentar.
Marketing dan Humas RS Karya Husada, Yayah Maemunah ST “Kami menolak dan tidak memperbolehkan adanya hal seperti itu dan orang tersebut bukan dari RS Karya Husada melainkan orang dari luar. Kami hari ini (Rabu) sudah memanggil Unang,” jelas Kepala, Rabu (13/3/2019).
Baca Juga:Menyoal Pendidikan Vokasi di IndonesiaNew Scoopy 2019 Berikan Kesan Stylish dan Sporty
Ia pun menghimbau kepada para warga yang ingin berobat ke RS Karya Husada dan tidak perlu antri bisa mengunakan aplikasi Daroline.Aplikasi ini untuk mengantisipasi antrian dan pasien tidak perlu datang cukup melalui online.
“Kami kedepannya mempunyai vise e-digital, diharapkan aplikasi ini bisa menjadi solusi,” tandasnya. mengatakan bahwa kejadian ini sangat anti bagi RS Karya Husada apalagi tentang pelayanan dan sifatnya bisa negatif yang dilakukan oknum warga tersebut .
“Untuk saat ini kami panggil baru bersifat teguran dahalu, kami akan lakukan tidakan tegas tetapi jika memang kejadian tersebut terulang.Kami yakin tidak ada kongkalikong antara oknum tersebut dengan bagian pendaftaran, karena sudah tergambar oknum tersebut murni untuk mengambil keuntungan sendiri,” jelas Endang.
Endang menghimbau bagi pasien yang merasa dirugikan untuk menulis di angket yang berada di customer service dan langsung ditangani.Selain itu, Rs Karya Husada juga mempunyai sarana pengaduan lainnya, diantaranya bisa melalui sms center, WhatsApp dan Facebook Karya Husada.“Karena kalo disebar di Medsos, nama baik kita tercemar dan tidakannya tidak cepat, kalau angket itu kami buka setiap hari. (ded)