Sub Sektor 16 Sektor 22 Citarum Harum, Kapten Adang Kuswara mengapresiasi upaya Saeful yang turut menjaga kebersihan air yang mengalir ke Sungai Citarum dengan membuat biogas dari bahan air limbah produksi tahu.
“Setelah limbahnya dimasukkan ke bunker atau bak penampungan, sampai menjadi biogas, limbahnya itu masuk ke saluran pembuangan sudah enggak bau lagi,” kata Adang.
Limbah yang awalnya menjadi masalah, lanjut Adang, sekarang bisa menjadi barokah. Pengolahan limbah tahu milik Saeful diharapkan bisa menjadi percontohan bagi sekitar 30 pabrik tahu lainnya di wilayah Lembang.
Baca Juga:Pemkab Kembangkan BUmi Perkemahan Indonesia Power SagulingMempersiapkan Sumber Daya Manusia 4.0
“Ampas sisa limbah pengolahan tahu sudah dimanfaatkan untuk pakan ternak, nah sekarang air limbahnya digunakan untuk biogas. Saya akan ajak pengusaha lain agar meniru apa yang telah dilakukan Kang Saeful ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adang pun memuji Saeful sebagai pengusaha muda yang gigih. Walaupun hanya lulusan SMP, bapak tiga anak itu mampu memiliki pabrik tahu sendiri yang menghasilkan omzet hingga Rp 600-700 juta dalam sebulan.
“Saeful bisa dijadikan panutan bagi pengusaha-pengusaha lainnya. Dia sudah mau ikut serta menjaga lingkungan, kalau semuanya mengikuti langkah Saeful, cita-cita Citarum bersih bisa cepat tercapai,” tukasnya. (eko/ded)