BANDUNG-Buruknya pelayanan Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK) di Kotabaru Parahyangan-Padalarang, dikeluhkan Asisten 1 Bidang Tata Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) H. Aseng Djunaedi.
Sepekan lalu, istri Aseng bernama Ayi Ratna Kristiani (35) melahirkan bayi buah cinta mereka di RSCK. Selama mendapat perawatan di rumah sakit tersebut, Ayi mengaku mendapat pelayanan yang kurang menyenangkan. Mulai sikap perawat yang kurang ramah, lalu harus menunggu lama di ruang Intalansi Gawat Darurat (IGD) hingga bayinya sempat tertukar dengan bayi orang lain.
Seperti diceritakan pada wartawan, pada Kamis (7/3) sore Ayi masuk RSCK setelah mengalami kontraksi. Ia masuk rumah sakit dengan menggunakan layanan BPJS kesehatan. “Saya masuk IGD sekitar jam tigaan (15.00 wib). Tapi masuk ruang rawat inap pas magrib dan melahirkan Jum’at (8/3) jam 09.40. Bayinya laki-laki,” ujarnya.
Baca Juga:Hutan Edukasi Kapal Kehati Green Think Ditetapkan sebagai Jawara Wisata40 Pabrik di Kabupaten Subang Sepakati Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK)
Sehabis melahirkan Ayi tidak langsung bisa memangku bayinya. Bayi itu disimpan di ruang berbeda. Baru pada jam 17.09 WIB, bayi itu di bawa ke ruangannya. Seketika ia mengambil bayi itu dan menyusuinya. Namun naluri keibuannya sangat kuat, disaat menyusui anak itu ada keanehan.
“Saya perhatikan anak itu, kok kulitnya agak gelap dan tiba-tiba saja tangan anak itu keluar dari balutan. Saya lihat gelang ditangannya bukan nama saya dan Bapak (Aseng). Jam kelahirannyapun berbeda,” terang Ayi.
Ternyata bayi itu memang tertukar. Seketika Ayi mengaku shok dan tubuhnya lemas. “Saya benar-benar shock ternyata bayi yang saya susui itu bukan anak kami,” tuturnya.
Hal itupun dibenarkan Aseng. Ia menyatakan kaget ketika buah hatinya sempat tertukar. “Sewaktu si ade (bayi) dibawa sama suster, pantas saja merasa ada yang ganjil. Kok bisa ya, rumah sakit sekelas RSCK ini keliru begitu,” ucapnya kesal.
Kekesalan Aseng terhadap layanan RSCK tersebut memuncak kembali ketika kedatangannya yang kedua kalinya untuk berobat bayinya. Dijelaskan Aseng, istri dan bayinya bisa pulang ke rumah Minggu (10/3). Namun karena kondisi kulit sang bayi berwarna kekuningan, Senin (11/3) dibawa lagi ke RSCK.
Disanalah puncak kekesalan Aseng, karena selama berjam-jam sang bayi belum juga dibawa ke ruang perawatan. Sang bayi masih disimpan di ruang IGD. Ia beberapa kali menanyakan itu ke dokter dan perawat jaga namun kurang ditanggapi.