Tinggal Seorang Diri di Gubuk Reyot Beralaskan Tanah
Kondisi Ma Sewi banyak menuai perhatian warga Tumaritis Purwadadi Timur, karena tinggal seorang diri di gubuk beralaskan tanah. Hal tersebut, yang mendorong masyarakat Purwadadi yang tergabung dalam Muslim Purwadadi Berbagi (MPB) untuk menggalang dana dan mebangun rumah untuk Ma Sewi.
LAPORAN: INDRAWAN, Purwadadi
Ma Sewi menempati gubuk reyot peningalan almarhum suaminya. Ma Sewi tinggal seorang diri, karena Ma Sewi dan suami tidak mempunyai anak.
Warga yang bersimpati mengumpulkan sedikit hartanya untuk disumbangkan membangun rumah Ma Sewi. Sesepuh MPB Yayan Suryano menjelaskan kepada Pasundan Ekspres bagaimana masyarakat yang tegabung dalam MPB, gencar meminta sumbangan dalam lima hari terakhir demi mewujudkan rumah untuk Ma Sewi.
Baca Juga:Politisi PDIP Sebut Ada Orang Mencoba Menggeser Dasar Negara PancasilaMochamad Rudy Firdaus Tingkatkan Potensi Ekonomi Desa
“Dalam 5 hari kami berhasil mengumpulkan donasi sekitar 6 juta rupiah, Alhamdulilah. Selain tim dari MPB itu sendiri solid dukungan dari Pemcam, Pemdes, LSM, Serta Karangtaruna Purwadadi juga memberikan energi yang luar biasa bagi kami,” jelas Yayan.
Mengenai MPB, Yayan menambahkan, merupakan sebuah wadah bagi siapapun yang hendak beramal di wilayah Purwadadi dan sekitarnya. “Memang kegiatan kita membantu sesame. Setiap jumat kita selalu bagikan nasi bungkus. Awalnya hanya 70 bungkus, sekarang alhamdulilah mencapai 400 hingga 500 bungkus,” tambahnya.
Dia berharap semoga kegiatan MPB tidak selesai hanya sampai kegiatan membangun rumah Ma Sewi saja. Ke depan MPB diharapkan mampu mengisi absen pemerintah yang kosong untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Sedangkan tokoh pemuda juga Ketua Karangtaruna Kecamatan Purwadadi, Abad Badruzaman mengapresiasi apa yang dilakukan MPB. Menurutnya, keterlibatan komunitas masyarakat untuk membantu masyarakat lainnya adalah hal positif, yang harus tetap dipastikan selalu ada.
“Saya berharap keberlangsungan kegiatan seperti apa yang dilakukan oleh teman-teman di MPB, terus berlangsung di Purwadadi. Ini sebagai wujud dari masyarakat rukun, bersatu, saling membantu sesama tanpa melihat suku, ras dan agama,” pungkasnya.(*/vry)