SUBANG-Masalah yang selalu muncul di setiap blusukan yang dilakukan Mochamad Rudy Firdaus, dalam rangkaian sosialisasi calon anggota legislatif di Dapil JABAR IX, adalah tingginya tingkat penganguran. Menurutnya, banyak pemuda desa yang menganggur.
“Kita sepakat pemuda adalah masa depan bangsa. Salah satu hambatannya, adalah peluang kerja yang tersedia,” kata Mochamad Rudy Firdaus Kader Pasrtai Solidaritas Indonesia (PSI).
Disisi lain, Rudi menuturnya, banyak desa yang memiliki potensi lokal, baik pertanian, kerajinan dan lainnya. “Perkembangan teknologi digital semakin maju, akan tetapi keterbatasan ilmu dan keterampilan serta permodalan masyarakat desa membuat mereka kesulitan mengembangkan desanya,” katanya.
Baca Juga:Ratusan Warga dari Tiga Kecamatan Berkumpul Dukung H Ali MukadasDispora Gelar Seleksi Atlet Popwilda 2019
Rudy ingin membuka saluran yang selama ini masih tersumbat, antara masalah-masalah yang terjadi di masyarakat dengan sumber kekuasaan, sehingga memudahkan dan mempercepat akses, baik akses permodalan maupun akses pendampingan.
Menurut Rudy, sumber kekuasaan itu adalah Politik. Lebih spesifik Rudy ingin mendorong pemuda desa untuk berwirausaha secara digital. “Sesuai dengan perkembangan teknologi digital yang begitu cepat, yaitu dengan menyediakan akses internet gratis hingga desa terpencil khususnya diwilayah Subang, Majalengka dan Sumedang,” terangnya.
Kemudian, lanjut Rudi, memberikan pelatihan dan pendampingan wirausaha digital bagi pemuda desa, termasuk menyediakan permodalan sehingga pemuda desa dapat bersaing secara global.
“Saya akan memperjuangkan beberapa hal jika terpilih menjadi anggota DPR RI. Antara lain, menyediakan anggaran untuk pendirian bisnis center disetiap desa, khususnya Subang, Majalengka dan Sumedang. Menyediakan anggaran untuk pelatihan calon instruktur wirausaha digital satu desa satu instruktur, Menyediakan anggaran untuk permodalan usaha, termasuk akses internet gratis. Menyediakan anggaran pelatihan kewirausahaan melalui pendampingan profesional,” paparnya.
Untuk memperkuat terlaksananya program tersebut, Rudy akan memperjuangkan lahirnya Peraturan khusus tentang bisnis digital bagi pemuda desa. “Implementasi program ini akan bekerjasama dengan SMK, Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK), kantor Desa dan lembaga-lembaga lain, yang memiliki akses langsung dengan pemuda desa, termasuk kelompok-kelompok usaha di desa,” tambahnya.
Rudy berharap, agar pemuda desa memiliki usaha yang berbasis teknologi, bisa memasarkan hasil produksi desanya tidak saja secara lokal tapi secara global. Terbukanya lapangan pekerjaan di desa dan memperkecil arus urbanisasi, sehingga ekonomi masyarakat akan meningkat.