Pada Pemilu tahun ini ada ada orang-orang yang berupaya menunggangi untuk mengeser ideologi Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila , dengan paham-paham selain 5 butir-butir Pancasila didalamnya.
Hal itu diungkapkan dalam orasi politik Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka (RDP) didepan massa Deklarasi Relawan Jokowi-Ma’ruf Amin,di Istana Kana Cikampek. Minggu (19/3).
Untuk itu kata Rieke, mengatakan dengan semangat pancasila kita rapatkan barisan satukan tekad, pererat persaudaraan dalam kebhinekaan berdasarkan gotong royong,kita harus peratahankan Pancasila dan NKRI menuju Indonesia maju, mandiri dan berdaulat kembali memilih Joko Widodo untuk dua priode.
Baca Juga:Mochamad Rudy Firdaus Tingkatkan Potensi Ekonomi DesaRatusan Warga dari Tiga Kecamatan Berkumpul Dukung H Ali Mukadas
“Kita harus kembali mendukung Jokowi menjadi presiden dua priode, karena mampu mempertahankan Pancasila dari orang-orang yang mencoba menganti dasar negara, ” katanya.
Namun Rieke tidak secara implisit menyebutkan siapa orang-orang disebutkan tersebut, namun dia menegaskan upaya ke arah itu sudah jelas terjadi, dengan adanya tiga perempuan di Karawang yang mengatakan tidak akan ada lagi adzan apabila Jokowi menjadi Presiden kembali. Sebagai bentuk provokasi dan memojokan Jokowi secara masif.
Saat ditanya wartawan siapa pihak yang bakal mengganti Pancasila, Rieke menyatakan tak berniat menuding siapapun.
“Saya tak berniat menuding siapapun. Kami hanya mengajak untuk waspada,” kata Rieke.
“Bukan menuduh, tapi kita harus sama – sama bergandengan tangan mengantisipasi jangan sampai ada pihak – pihak yang menggunakan pemilu ini sebagai jalan mengganti dasar negara dan ideologi bangsa yaitu Pancasila. Kita harus waspada, semua kemungkinan ada saja tapi tidak untuk menyudutkan siapapun,” kata Rieke saat dikonfirmasi.
Dalam kesempatan ini, Rieke dan seluruh masyarakat yang hadir mendoakan korban yang jatuh akibat aksi brutal penembakan di dalam Masjid Annur di Selandia Baru.
“Kita bacakan Al-Fatihah untuk syuhada yang meninggal di New Zealand,” pungkasnya.(ded)