PURWAKARTA-Memasuki usia kehamilan sembilan bulan, tidak menjadi halangan bagi Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Walaupun dengan kondisi perut membesar, Bupati yang biasa disapa dengan Ambu Anne, tetap melaksanakan kewajibannya memimpin sejumlah kegiatan kenegaraan sebagai Bupati Purwakarta.
Sejumlah agenda tetap Anne laksanakan. Tidak hanya menerima tamu di Pemda Purwakarta, yang tidak bisa diwakilkan. Dirinya pun masih sering menyapa warganya langsung ke berbagai daerah di Purwakarta.
Tidak adanya jatah cuti hamil bagi seorang bupati, meski boleh melimpahkan kewenangan selama hamil. Sementara ini, Ambu Anne lebih memilih untuk tetap aktif menjalankan tanggung jawabnya sebagai bupati seperti biasanya. Bahkan diskusi, rapat paripurna, rakor dengan Muspida termasuk Musrenbang pun, masih dihadiri bupati yang hampir melahirkan itu.
Baca Juga:1.900 Pendatang Masuk, 2.300 Warga Subang Malah MerantauTerungkap! Begini Pola Pungli Distribusi Kartu NISN Hingga Menjerat Kadisdikbud
“Atur pola makan yang sehat, serta olahraga disesuaikan dengan kondisi badan,” ujar Anne ketika ditemui Pasundan Ekspres di Purwakarta, Senin (18/3).
Sementara demi maksimalkan tanggung jawabnya dan menjaga kondisi janinnya, Ambu memiliki caranya sendiri agar bisa tetap fit dan sehat dalam kondisi hamil besar. Tapi, dia mengaku kesulitan akan aktivitasnya yang terkadang terbilang cukup berat bagi ibu hamil di trimester terakhir. Bahkan, berat badannya saat mengandung kini di luar ekspektasinya dan di luar orang normal saat hamil.
Ambu mengatakan, berat badannya naik hingga lebih dari 25 kilogram saat usia kehamilan menginjak delapan bulan. Meski berat badannya naik cukup besar, dia mengaku senang karena kondisinya sehat. Tidak ada indikasi pre-eklampsia, gejala atau sebuah komplikasi pada kehamilan yang salah satunya disebabkan oleh berlebihnya berat badan.
“Alhamdulillah, Insyaallah saya sehat. Tapi dengan berat badan seperti ini, ruang gerak saya jadi terbatas, gampang sesak, apalagi kalau jalan jauh atau naik tangga,” ujarnya.
Ambu menjelaskan, meski banyak kegiatan yang sering kali menyita waktunya untuk beristirahat, dia sering menyempatkan diri untuk memeriksa janinnya.
Pemeriksaan atau sekedar konsultasi ke dokter dipastikan dilakukan olehnya disela kesibukan sebagai orang nomor satu di Purwakarta. Hal itu dilakukannya secara wajib, semata-mata hanya untuk menjaga kesehatan dirinya dan secara khusus bagi janin yang dikandungnya.