Oleh Dewi Safitriani, S.T, M.Si
Dosen Teknologi Rekayasa Logistik
di Politeknik Sinar Mas Berau Coal
Tanpa disadari, era revolusi industri berkembang sangat pesat yang menjadikan pendidikan vokasi harus mengikuti arus perkembangan tersebut. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang didalamnya terdapat “link and match” antara dunia akademisi dan industri. Revolusi industri 4.0 adalah upaya transformasi untuk meningkatkan efesiensi pada setiap rantai nilai dengan mengintegrasikan kemampuan digital dan lini produksi di industri yang mengacu pada peningkatan otomisasi, komunikasi dan pengembangan teknologi berkelanjutan pada industri.
Sejarah revolusi industri sendiri sudah dimulai dari Industri 1.0 yang mencirikan dengan mekanisme produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia, industri 2.0 ditandai dengan pesatnya industrialisasi melalui inovasi, industri 3.0 memunculkan digitalisasi dan otomisasi, dan industri 4.0 ditandai dengan kolaborasi antara digitalisasi dan otomisasi sehingga memunculkan inovasi disrupsi. Kolaborasi merupakan kunci utama dalam mewujudkan inovasi. Sehingga kaloborasi disiplin ilmu dan lintas industri menjadi cara agar semuanya dapat menghadapi datangnya revolusi era 4.0.
Namun, dalam penyusunan kurikulum ada beberapa yang belum menitik beratkan kolaborasi antara akademik dan dunia industri. Mengapa demikian? Kurikulum merupakan tonggak utama dalam menyampaikan ilmu yang didalamnya terdapat bahan kajian yang disesuaikan dengan pengayaan dan perkembangan. Langkah yang perlu diambil dalam pengembangan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan di dunia industri.
Baca Juga:Gala Siswa Pagaden Diikuti Empat SMPElektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin Naik, Rakyat Tahu Pemimpin Yang Sukses
Kurikulum pendidikan vokasi harus memiliki karakteristik yang didalamnya berorientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja, justifikasi khusus pada kebutuhan di dunia industri, fokus perkembangan kurikulum yang didalamnya terdapat aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Tolok ukur keberhasilan tidak terbatas pada akdemisi tetapi pengembangan keterampilan, kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja terutama yang berbasis teknologi, memerlukan fasilitas pendukung dan memadai serta adanya dukungan SDM. Pendidikan vokasi memiliki tujuan yaitu pengembangan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pembentukan kompetensi setiap individu.
Di sisi lain, tantangan terbesar dalam menghadapi industri 4.0 dengan mengembangkan sistem pembelajaran, satuan pendidikan, peserta didik, dan pendidik serta tenaga kependidikan yang dibutuhkan. Revitalisasi sistem pendidikan meliputi kurikulum dan pendidikan karakter, bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, kewirausahaan penyelarasan dan evaluasi, satuan pendidikan dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan memadai, peserta didik dengan pengembangan minat dan dukungan dari pihak industri, elemen pendidik dan tenaga kependidikan dengan memenuhi standarisasi dan kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya. Hasil utama dari pendidikan vokasi dapat mencetak tenaga kerja atau lulusan yang siap terjun langsung ke industri dan memiliki keterampilan khusus sesuai kebutuhan pada masing-masing industri.