Lebih lanjut, Menteri Airlangga juga menjelaskan, Kementerian Perindustrian menargetkan penyediaan 1 juta tenaga kerja tersertifikat sampai dengan 2019. Sertifikasi dilakukan melalui 6 (enam) program utama, yakni, pendidikan vokasi berbasis kompetensi menuju dual system, pembangunan politeknik di kawasan industri dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), pengembangan program link and match antara SMK dengan industri, yang hingga kini total perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani sebanyak 4.971 perjanjian, dan diklat dengan sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja), pembangunan infrastruktur kompetensi (SKKN, LSP, dan Sertifikasi Kompetensi), serta pembangunan pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0.
”Pada 2017 diklat telah dilakukan kepada 32.000 orang dan pada 2019 ditargetkan 72.000 orang. Kami mendorong inovasi dan pendidikan, sehingga ekonomi bisa meningkat dan (industri) manufaktur bisa meningkatkan daya saing,” pungkasnya.(rls/sep)