Bagikan Bantuan Sembako dan Uang Santunan
Dalam rangka HUT Ke 73, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXII DIM 0605 KOORCAB REM 063 PD III/ SILIWANGI mengadakan bakti sosial di Desa Kalijati Timur pada Selasa (19/3). Sebanyak 30 orang tidak mampu mendapati bantuan sembako dan uang santunan, yang diberikan langsung oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana XXXII Kodim 0605/Subang Ny Dyah Edi Mulyono.
LAPORAN: INDRAWAN, Kalijati
Pada kegiatan yang diselenggarakan di Aula Desa Kalijati Timur, sebanyak 28 orang mendapatkan sembako juga uang santunan. Dua orang sisanya, karena alasan sudah jompo dan tidak sanggup berjalan jauh. Ny Dyah Edi Mulyono dan rombongan mendatangi langsung ke rumahnya. Ikut diantara rombongan tersebut Danramil 0503/Kalijati Kpt Inf Karsa beserta para Babinsa, Kepala Desa Kalijati Timur Ahadiyat Awaludin serta para perangkatnya.
Menurut Ny Dyah bakti sosial merupakan agenda tahunan dari kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. “Memang agenda tahunan, tempatnya kami tentukan secara bergiliran, seperti hari ini kami mengunjungi dua desa sekaligus yaitu Kalijati Timur dan Tanjungwangi,” jelasnya.
Baca Juga:KPU Minim Sosialisasi, Warga Kos-kosan Banyak yang Belum Tahu Pelaksanaan PemiluTips Aman Gunakan LPG dari Pertamina MOR III
Setibanya di rumah salah satu warga penerima bantuan Dasih (71) di RT29/09, Ny Dyah langsung menyampaikan keprihatinanya melihat keadaan rumah Dasih juga kesehatannya, begitupun ketika mengunjungi rumah Artasim di RT25/08. “Saya merasakan sedih yang sangat mendalam, ternyata kita tidak pernah tahu dan melewatkan keadaan orang-orang seperti Ibu Dasih juga Bapa Artasim. Saya akan sampaikan ke Pa Dandim, agar kemudian ditindaklanjuti ke Bupati untuk semampu mungkin memberikan bantuan,” tambahnya.
Danramil 0503/Kalijati Kpt Inf Karsa menjelaskan, keadaan Artasim bukan berati tanpa pengawasan dirinya, berangkat dari laporan Banbinsa anggotanya. Artasim sudah 4 kali diajukan agar bisa mendapati bantuan Rutilahu, namun tidak bisa ditindaklanjuti sebab tanah tempat berdirinya rumah Artasim bukan tanah miliknya.
“Seperti yang kita tahu keadaan rumah Bapa Artasim ini sangat tidak layak, kumuh, tidak sehat, juga kotor, ditambah tidak ada kamar mandi. Koramil dengan Pemdes sudah berupaya untuk melakukan bantuan untuk sehari-hari saja, sebab Rutilahu tidak bisa,” jelasnya.