KALIJATI-Warung Sop Bu Hayati Kalijati memiliki sop kaki sapi sebagai menu utama. Paduan kuah hangat yang dibuat dari rempah dan daging yang lembut, jadi santapan nikmat terlebih di kala hujan.
Dalam semangkuk sop kaki sapi, ada ayam, babat, kaki sapi. Nah, jika memesan sop kaki sapi komplit, akan dihidangkan dengan tambahan sumsum. Disajikan hangat, dengan taburan emping. Meski begitu, warung ini menyesuaikan selera pembeli.
“Selera orang kan macam-macam. Ada yang pesan tidak pakai babat, ada yang kaki saja,” ucap Bu Hayati, pemilik warung.
Baca Juga:Jembatan Ciririp Dibangun 2019Lahan Peternakan Sapi Perah Akan Ditambah, Tingkatkan Produksi Susu
Kuahnya memang kaya rempah. Bu Hayati mengatakan antara lain kuahnya ia buat dari cengkeh, jahe, merica, daun jeruk, bawang dan yang lainnya. Resepnya ia buat sendiri. Untuk dagingnya, bisa menggunakan lebih dari 10 kg setiap harinya.
Harganya, semangkuk sop kaki sapi dibanderol Rp 30.000. Nasi Rp 4000, dan minumnya Rp 3000. Selain Sop Kaki Sapi, Bu Hayati memiliki menu Sop Jando dan masakan sunda.
“Kalau menu lain paling Sop Jando, dan masakan sunda seperti pepes ayam dan pepes ikan, lalaban, serta sambel, menu lainnya lebih pareatif ,” kata Bu Hayati, yang membuka warung makan di jalan raya Kalijati sejak 15 tahun lalu ini.
Tempat makannya cukup nyaman dan bersih. Bu Hayati mengatakan, penggemar sop nya berasal dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak muda. Jika tertarik mencicipi? Warung Bu Hayati buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00.
Sementara itu pelanggan sop kaki sapi Bu Hayati, yang juga berprofesi sebagai karyawan di salah satu bank, Lisna mengatakan Sop Kaki buatan Bu Hayati memiliki kenikmatan dan cita rasa tersendiri, dirinya mengaku, nyaris setiap jam istirahat makan siang selalu mampir untuk makan di warung Sop Bu Hayati.
“Karena banyak varian menunya saja, makanya saya sering makan siang di sini, kalau bosen makan menu yang satu, bisa pilih menu yang lain. Kalau sekarang kebetulan sedang mau sop kaki. Jadi pesen seporsi sop kaki, rasanya enak, gurih, dan khas,” pungkas Lisna. (idr/dan)