LEMBANG-Pembagian bantuan alat pertanian kepada para petani saat Hari Krida Nasional (HKN) di Kabupaten Bandung Barat diduga tidak tepat sasaran, Kamis (21/3). HKN yang diadakan di area Pemkab Bandung Barat itu dihadiri langsung Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Tihar (48) Ketua Kelompok Tani Tridas Jayasari di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang mengaku, pihaknya tidak pernah menerima undangan apa pun dari dinas terkait sehingga tidak berkenan hadir di acara tersebut. “Belum pernah menerima undangan, padahal kami juga butuh bantuan alat pertanian. Sehingga tidak ada perwakilan kelompok tani yang datang ke acara tersebut,” katanya.
Tihar menyebut, selama ini bantuan pertanian tidak pernah tepat sasaran. Karena setiap tahun bantuan hanya diberikan kepada kelompok tani tertentu saja dan yang memiliki kedekatan dengan dinas. “Kami kecewa karena puluhan tahun menekuni bidang pertanian, namun selama ini belum pernah ada perhatian pemerintah khususnya dalam penyediaan bantuan pertanian,” ujarnya.
Baca Juga:Pemerintah Dipastikan Tak Menaikan Cukai RokokPelaku Usaha Keluhkan Kurangnya Sosialisasi Online Single Submition
Dia menuturkan, petani yang tergabung dalam kelompok tani di wilayah Lembang jumlahnya sangat banyak. Namun belum keseluruhan kelompok tani yang ada menerima bantuan pemerintah, baik bantuan berupa sarana produksi pertanian (saprodi) seperti benih dan pupuk, maupun bantuan alat pertanian (alsintan). “Bisa dikatakan, antar petani sering kali terjadi kecemburuan karena bantuan hanya diberikan untuk kelompok yang itu-itu saja. Kalau begini terus, gimana petani kecil bisa maju,” katanya.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, bantuan dari pemerintah pusat ke Provinsi Jabar sejak tahun 2014 hingga saat ini mencapai Rp 30 triliun.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan bantuan alat mesin pertanian di seluruh Jabar dengan total lebih dari 26 ribu alat dengan nilai mencapai Rp 500 miliar. Khusus untuk Bandung Barat, bantuan sarana pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK mencapai Rp1,3 triliun. “Produk hasil pertanian Bandung Barat sudah berhasil diekspor, salah satunya ke Singapura. Oleh karena itu, saya ajak masyarakat yang ingin bantuan agar bersatu,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Bandung Barat, Ida Nurhamida menuturkan, Hari Krida Nasional kali ini dihadiri sekitar 7.000 orang yang terdiri dari 6.800 petani serta 200 orang aparat Dinas Pertanian Bandung Barat.