Oleh : Ridho Budiman Utama
Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat
Kuat atau tidaknya sebuah bangsa dalam menghadapi persaingan glogal sesungguhnya bukan ditentukan oleh melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) yang dimilikinya, melainkan sejauh mana bangsa tersebut mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sebanyak mungkin.
Bermodal SDM dengan kemampuan yang mumpuni di bidangnya masing – masing, sebuah bangsa bukan hanya akan terbebas dari “cengkeraman” negara lainnya, namun juga akan mampu berperan sebagai subjek dalam percaturan politik tingkat dunia yang menentukan eksistensinya di masa yang akan datang.
Bidang pendidikan merupakan ujung tombak dalam upaya melahirkan generasi unggul yang mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Kinerja lembaga – lembaga pendidikan dalam menjalankan peran mendidik tunas – tunas bangsa hingga mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan akan sangat menentukan wajah bangsa Indonesia di masa depan.
Baca Juga:Padi Hibrida Dukung Program Jawara Pakaya, Peran Perusahaan Jadi PendorongLaskar Garda Bangsa Gelar Sunatan Massal
Dalam konteks ini, terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang berkualitas akan mampu melahirkan output yang berkaualitas pula. Sebaliknya, berbagai kendala ataupun hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran akan mengakibatkan tidak maksimalnya upaya lembaga pendidikan dalam menjalankan perannya.
Terpenuhinya kebutuhan pendidik dalam hal kualitas serta kuantitas merupakan pra syarat terlaksananya kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Kepiawaian pendidik dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas merupakan faktor yang sangat menentukan “wajah” bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Dalam hal ini, bonus demografi yang akan segera diterima oleh bangsa Indonesia akan menjadi berkah apabila kita memiliki cukup banyak pendidik dengan kompetensi yang mumpuni. Sebaliknya, besarnya jumlah angkatan kerja tersebut akan menjadi musibah apabila jumlah pendidik (yang kompeten) tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang harus dididik.
Selain persoalan kompetensi, tingkat kesejahteraan pendidik juga perlu mendapat perhatian dari para pengambil kebijakan di berbagai level. Terpenuhinya kebutuhan hidup pendidik akan mendukung terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
Dengan pendapatan yang memadai, guru akan fokus dalam menididik tunas – tunas bangsa tanpa harus disibukkan dengan usaha lain demi memenuhi kebutuhan dapurnya. Guru, baik yang berstatus PNS maupun honorer harus benar – benar sejahtera karena keduanya memiliki tanggungjawab yang sama besarnya dalam mencerdaskan bangsa. Dalam hal ini, itikad baik dari pengambil kebijakan di berbagai level serta dukungan dari lembaga legislatif sangat menentukan nasib para guru di negeri ini.