“Untuk menelusuri arsip-arsip yang masuk daftar pencarian, itu kami dibantu konsultan. Dalam mengumpulkan arsip ini, kami juga terkendala minimnya arsiparis karena baru ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Padahal seharusnya di setiap SKPD minimal ada satu arsiparis,” katanya.
Seperti diketahui, pembangunan depo arsip tersebut dimulai pada 2017 dan sudah menelan dana APBD Rp 3,5 miliar. Rencananya, akan dibangun 4 lantai dengan luas bangunan 1.530 meter persegi, sedangkan luas tanah 800 meter persegi. (sep)