KARAWANG-Pemilu tahun 2019, hanya tinggal menghitung hari. Untuk mensukseskan pesta demokrasi rakyat tersebut, ratusan personel keamanan Pemilu di Kecamatan Cilamaya Wetan dan Kecamatan Cilamaya Kulon, menggelar Apel Pengamanan Pemilu, Sabtu (23/3).
Kapolsek Cilamaya, Kompol Sutedjo, mengatakan, Bawaslu dan Polri telah merilis data indeks kerawanan Pemilu 2019. Dimana, berita hoax dan politik identitas, yang berpotensi memecah belah bangsa. Menjadi sorotan pihak keamanan Pemilu 2019.
“Seluruh stikholder harus mampu mengenali dan meminimalisir berita hoax dan politik identitas, karena rawan perpecahan dan kerusuhan dalam Pemilu 2019 ini,” ujar Sutedjo.
Baca Juga:Dewan Segera Selidiki Intimidasi Kades di KBB, Pelaku Klaim Timses BupatiPemkab Lanjutkan Pembangunan Depo Arsip
Saat ini, lanjut Sutedjo, berita hoax yang menjurus pada perpecahan dan provokasi, banyak beredar di media sosial. Rata-rata, berita yang tersebar itu, memiliki tujuan politis. Untuk menyingkirkan lawan politik, yang berpotensi merusak keutuhan NKRI.
“Mari kita sama-sama berantas berita hoax, untuk keamanan Pemilu 2019,” katanya.
Sementara, Danramil Cilamaya, Kapten Inf. Sukirno, menambahkan, selain serangan berita hoax, yang harus disorot ialah kehadiran para pemilik hak suara di TPS pada 17 April 2019 mendatang.
“Kita juga harus mengajak masyarakat, agar berbondong-bondong datang ke TPS, jangan sampai banyak golput,” imbuhnya.
Ketua Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Cilamaya Wetan, Sukarta, menjelaskan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Cilamaya Wetan ada 58.744 jiwa. Pihaknya menargetkan, suara masuk lebih dari 80 persen.
“Kita maskimalkan upaya dan ikhtiar, kitsa serap suara sebanyak-banyaknya. Untuk kesuksesan Pemilu 2010 yang aman dan damai,” pungkasnya. (use/ded)