“Awal janji saya, akan membedah wilayah selatan. Dan wisata terintegrasi bumi perkemahan ini (Buper IPS) menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan wilayah selatan, sehingga akan mendatangkan para pengunjung baru,” ujarnya.
Selain Buper IPS yang dulu dikenal Pasir Lentud tersebut, Pemkab Bandung Barat akan mengembangkan Curug Malela di Kecamatan Rongga. Jika dikembangkan, Curug Malela ini kata Umbara, bisa cukup menjanjikan untuk menjadi wisata favorit karena memiliki keindahan bak Curug Niagara.
Namun akses jalan menuju lokasi curug itu, masih terkendala dengan akses jalan. Maka Pemkab Bandung Barat pada tahun 2020, akan membangun akses jalan menuju objek wisata tersebut. “Tahun 2020 Insya Allah kita anggarkan juga untuk jalan Saguling sampai dengan Rongga. Ya ini untuk menunjang pariwisata di selatan,” imbuhnya.
Baca Juga:Lima Kadis Akan Pensiun, BKPSDM Gelar Open BiddingWaspada, Jambret Beraksi di Kebun Karet
Apabila akses sudah bagus, Umbara optimis para wisatawan akan lebih melirik wilayah selatan. Dua objek wisata itu, Buper IPS dan Curug Malela bisa menjadi primadona pariwisata KBB. Belum ditambah dengan wisata alam lainnya di sekitar kecamatan dan Gununghalu tersebut.
Bahkan ke depannya, kata Umbara, wilayah utara, yang selama ini menjadi primadona pariwisata KBB akan dikalahkan dengan wilayah selatan. Hal itulah yang diharapkan Pemkab Bandung Barat untuk pemerataan perekonomian masyarakatnya.
Bahkan secara terbuka, Aa Umbara menyampaikan keinginannya untuk memperbaiki akses jalan yakni dengan memperlebar dan membuka jalan baru menuju objek wisata di Bandung Barat. Bahkan, secara terang-terangan Umbara meminta bantuan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk menggelontorkan Rp 1,9 triliun dalam menyelesaikan persoalan infrastruktur agar meningkatkan PAD dari sektor wisata pada kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) di Parongpong, Senin (4/3).
“Potensi wisata sangat besar di Bandung Barat. Namun akses jalan harus diperlebar dan membuka akses baru. Karena masih ada 37 objek wisata baru jika akses jalan bisa dibuka dan diperlebar. Setelah saya hitung, kebutuhannya mencapai Rp 1,9 triliun pak gubernur, tidak apa-apa dicicil saja. Masalah pengangguran, kemiskinan dan lainnya akan terselesaikan jika seluruhnya dibuka akses jalan dengan mendatangkan PAD dari wisata,” terangnya.