Ditutup Pertamina, Dimediasi Wabup
KARAWANG-Setelah melalui mediasi yang difasilitasi oleh Wakil Bupati Karawang, Ahmad Jamaksyari jalan yang sebelumnya ditutup oleh pertamina bagi akses tiga perumahan di Desa Tegalsawah Kecamatan Karawang Timur diperbolehkan melintas.
Namun, pihak pengembang perumahan dan warga tetap harus memenuhi ketentuan yang sudah disepakati dalam rapat yang dilakukan di ruang rapat Wakil Bupati Karawang, Senin (25/3).
Pertemuan diikuti oleh perwakilan Pertamina EP, Camat Karawang Timur, Indira Residence, Palumbon Tessa dan Indo Alam Resindence, Desa Tegalsawah,Kapolsek.
Camat Karawang Timur, Eli Laeli mengatakan pertemuan ini diharapkan supaya ada solusi terbaik untuk semua pihak, sebab dalam persoalan ini tidak ada yang salah namun persoalannya hanya karena masyarakat sudah merasa nyaman untuk melintas di jalan yang sudah dibuat pertamina tersebut.
“Ada Ketua RW menghadap saya untuk mempertanyakan persoalan ini. namun saya memberi tahu bahwa belum ada kesepakatan, sebab rapatnya baru mau dimulai hari ini,” ucap Eli.
Baca Juga:Gala Siswa Indonesia (GSI) Dimeriahkan 378 Pelajar dari 21 KecamatanKembangkan BUMDes, Bupati: Ketahui Potensi
Dikatakan Eli, dalam rapat dijelaskan bahwa kedua perumahan yaitu Indira Residence dan Indo Alam Residence sepakat membuka akses jalan baru atau akses jalan sendiri di luar jalan yang sudah dibuat Pertamina. Namun untuk perumahan Palumbon Tessa, pihak perumahan mengaku jika sebenarnya sudah membuat akses jalan baru.
Jaraknya yang dianggap terlalu jauh, warga tetap kekeuh melintasi jalan Pertamina. “Akses jalan baru sudah kami siapkan juga ada jembatan, kami beritahu kepada masyarakat. Hanya saja masih ada persoalannya dan warga kekeuh masih lewat sana (jalan pertamina),” ucap perwakilan dari manajemen perumahan Palumbon Tessa.
Sementara itu, perwakilan dari Manajemen Pertamina EP Retno mengatakan dalam rapat tesebut, bahwa pertamina di Tegalsawah sudah ada sebelum adanya perumahan. Larangan warga tidak boleh melintas di jalan tersebut adalah untuk alasan safety atau keselamatan warga sendiri. Karena di beberapa titik jalan tersebut ada pipa pertamina bertegangan tinggi yang tidak boleh terganggu.
“Warga tidak boleh melintas di sana, sebab kami membangun dan menanam pipa tekanan tinggi di jalan tersebut. Ini demi keamanan warga, Apalagi setiap 3 tahun sekali kami harus cek pipa atau bisa ganti pipa. Di khwatirkan kalau di sana dijadikan akses jalan bisa berbahaya bagi masyarakat. Apalagi kalau ada bangunan lain di sana, ini akan tambah merepotkan kami,” katanya.