Jadi, sejak zaman itu pun, yang menjajah itu sebenarnya perusahaan. Perusahaan asing.
Di tahun 1929 itulah gerakan melawan Inggris memuncak. Tokoh utamanya Anda sudah tahu: Mahatma Gandhi.
Tokoh politiknya: Jawaharlal Nehru.
Waktu itu tokoh-tokoh anti penjajah lagi kumpul di Lahore. Menancapkan tonggak ini: ingin India merdeka. Istilah mereka bukan merdeka. Tapi ‘Purna Swaraj’. Mengurus sendiri secara keseluruhan. Artinya, ya, merdeka.
Baca Juga:Akselerasi Pembangunan Zona Integritas WBK WBBMKomisi II DPR RI Pantau Kesiapan Pemilu
Habis rapat, para pejuang itu menuju sungai Ravi. Nehru naik kuda putih. Jaraknya sekitar 2 km. Mengingatkan pada sosok dewa Indra.
Di tepi sungai Irawati itulah para pejuang tampil. Berpidato bergantian. Pidato Nehru sangat memikat:
Di tepi sungai yang sakral ini kita bersumpah untuk India merdeka. Purna swaraj. Bebas dari penjajahan. Seperti leluhur kita dulu. Kita bersumpah kota Lohore yang sakral ini akan jadi pusat India untuk budaya dan ilmu pengetahuan.
Begitulah kurang lebihnya.
Setelah itu Nehru mengibarkan bendera tiga warna. Bendera India. Di tepi sungai Ravi, di Lahore ini.
Itulah untuk pertama kali bendera India berkibar.
Memang agak sedikit beda dengan bendera India sekarang. Yang di tengahnya ada gambar roda Ashoka. Melambangkan agama Hindu.
Waktu itu, yang dikibarkan Nehru itu, gambar yang ada di tengahnya adalah alat pemintal kapas. Yang fotonya sudah sering Anda lihat itu. Yang digunakan Mahatma Gandhi itu.
Kini Lahore memang masih pusat budaya dan ilmu. Tapi sudah bukan pusatnya India lagi.
Jarak antara pusat kota Lahore dan sungai Ravi masih tetap 2 km. Masih banyak juga kuda putih. Tapi sudah tidak ada lagi pohon. Gersang. Kerontang. Ruwet. Macet.
Tentu saya tidak naik kuda putih. Saya naik mobil. Dari hotel ke pinggir sungai itu. Perlu waktu 1 jam. Melewati monumen Pakistan. Gedung-gedung tua yang mestinya indah. Mahkamah tinggi. Museum-museum. Stasiun kereta. Pasar.
Baca Juga:Jadikan Reses Pokir Usulan DPRD ke PemkabUsnari: Tak Mesti Jadi Buruh Pabrik, Beternak dan Bertani Justru pilihan Terbaik
Jalan menuju sungai itu kini padat. Segala macam kendaraan ada: truk, bus, tuk-tuk, gerobak kuda, gerobak keledai, sepeda motor dan orang menyeberang. Semua berebut menimbulkan debu. Dan mengisapnya.
Akhirnya tibalah saya di pinggir sungai itu.