Sespim Bantu Bangun Rumah
LEMBANG-Selama dua tahun tinggal di bekas kandang sapi, pasangan suami istri Suhana (42) dan Rohaeni (39) warga Kampung Gunung Putri, RT 03 RW 10, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya Mendapat bantuan renovasi rumah dari peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Sespimma) Sespim Lemdiklat Polri Angkatan 61 Tahun 2019.
Suhana terpaksa tinggal di bekas kandang sapi lantaran tidak memiliki lahan serta uang untuk membangun rumah. Dengan penghasilan hanya sekitar Rp50 ribu dari pekerjaannya sebagai supir angkot, menurut dia, hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari. “Cari nafkah cuma dapat penghasilan antara Rp 30-50 ribu, tidak cukup buat kebutuhan keluarga, apalagi sampai harus merenovasi rumah,” kata Suhana, Rabu (27/3).
Sambil menangis tersedu-sedu, Suhana mengaku sangat senang karena bisa membahagiakan istri dan anaknya dengan rumah barunya ini. Pasalnya, selama ini ia belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. “Hari ini saya bersedih, sekaligus senang. Soalnya saya dapat bantuan perbaikan rumah dari Sespim, saya ucapkan banyak terima kasih,” ujarnya.
Baca Juga:4.000 Keluarga Terancam Tak Dapat Bantuan Pangan Non TunaiDesa Kawasan Ditanami Rempah-Rempah
Di wilayah tersebut, peserta didik Sespimma merehab rumah dua rumah warga, salah satunya milik Suhana yang juga bekas kandang sapi. Selain merehab rumah, para calon perwira menengah Polri ini pun membangun jalan setapak serta membagikan paket sembako kepada warga sekitar kampung tersebut.
Kepala Sespimma Polri, Brigjen Pol Safril Nursal mengungkapkan, kegiatan bakti sosial peserta didik Sespimma ini bertujuan untuk menyiapkan para siswa agar menjadi perwira hebat di lapangan.
“Kita menyebutnya kegiatan ini adalah Bina Cendikia Samapta, kegiatan ini untuk merubah mindset, pola pikir para perwira karena nantinya mereka bakal jadi Kapolsek, Kabag, Kasat sa
Lebih jauh dia menerangkan, pada kegiatan tersebut, mereka juga dilatih kepemimpinan, manajerial, keterampilan, kebersamaan, keberanian, serta pengambilan keputusan. “Ini salah satu bentuk kepedulian sosial perwira terhadap lingkungannya. Mudah-mudahan, kepedulian mereka bisa berkembang sehingga pada saat nanti bertugas di wilayah, mereka bisa lebih peka lingkungan serta masyarakat,” jelasnya. (eko/sep)