KALIJATI-Seiring dengan perkembangan jaman dan masuknya dunia industri di Kabupaten Subang, dengan tanpa terasa merubah paradigma baru di masyarakat desa. Di mana pilihan menjadi karyawan pabrik adalah pilihan terbaik.
Menyikapi hal itu Kepala Desa Kaliangsana Usnari AMd harus bekerja lebih keras, dan meyakinkan warganya jika tidak selamanya beralih profesi itu adalah pilihan terbaik bagi warganya.
Menurutnya ada paradigma yang berubah dari masyarakat, mereka cenderung condong pada anggapan jika menjadi buruh pabrik itu pilihan terbaik ketimbang bertani dan beternak seperti warga desa umumnya.
Baca Juga:Mahasiswa Bekasi Belajar Koperasi dan UMKMMendikbud Motivasi Siswa dan Guru SD IK
“Masyarakat khususnya di Kaliangsana punya kecenderungan melihat contoh dari tetangganya misalnya, dari orang-orang terdekatnya, bukan berarti menjadi buruh pabrik itu bukan pilihan terbaik, bukan juga, tapi maksud saya ada potensi yang lebih besar dari bertani dan beternak,” jelasnya.
Dia mengatakan, itu bukan omong kosong semata. Usnari pun telah membuktikan diri, selama ini berupaya memiliki beberpa indukan lele, yang sekali panen per-tiga bulannya meniliki omset sekitar 17 juta rupiah.
Selain ternak lele, Kades Usnari juga memiliki beberapa lahan yang ditanami sayur. Semua itu dilakukan Usnari tidak semata-mata sebagai usahanya saja. Namun juga sebagai upaya kampanye pada warga desanya, agar mau memulai membuka usaha atau kembali usaha mandiri di bidang tani dan ternak.
“Dulu Kaliangsana terkenal sebagai daerah penghasil ikan lele, dikirim hingga ke Bogor, jakarta, dan berbagai daerah lainnya. Hari ini nyaris sudah tidak ada. Maka dari itu kedepan saya sedang mensinergikan dengan program ekonomi desa, termasuk BUMDes untuk mendorong masyarakat agar aktif lagi di bidang usaha mandiri tani dan ternak tersebut. Karena omzetnya lebih menjanjikan,” jelasnya lagi.
Dia menegaskan jika keberimbangan adalah hal yang paling dia jungjung tinggi. Begitupun dengan profesi masyarakatnya, dia berharap setiap sektor ekonomi di desanya bisa di isi oleh potensi lokal, termasuk ketersediaan buruh pabrik yang kompeten, juga pengusaha tani dan ternak.
Menurutnya setiap kepala desa pasti berkeinginan untuk memajukan desa yang dipimpinnya, termasuk ekonomi masyarakatnya. Berangkat dari situlah inisiasi untuk menggiring kembali masyarakat memiliki usaha di sektor tani dan ternak, mulai dari dirinya sendiri.(idr/dan)