SUBANG-Kondisi sarana dan parasaran penunjang kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans, yang sudah tidak layak pakai. BLK pun segera mengajukan permohonan bantuan peralatan latihan kerja ke Pemprov Jabar.
Kasubag Tata usaha UPTD BLK Subang Ucu Kuswandi mengatakan, pihaknya terus melakukan pelatihan-pelatihan kerja bagi warga Subang yang ingin mendapatkan keahlian kerja. Namun pihaknya terkendala dengan sarana dan prasarana yang kurang ideal di BLK dan itu sudah sejak dari tahun 2015.
“Ya kita tetap melakukan program pelatihan kerja, namun ya itu tadi kendalanya dari sarana dan prasarana yang sejak tahun 2015 begini keadaannnya. Dan rencananya tahun 2020 nanti mesin terbaru akan turun,” ujarnya.
Baca Juga:Projo PAC Kalijati dan Timsus 1901 Adakan Pengobatan GratisFilm dan Reborn Langka e KTP Belum Dicetak
Dijelaskan Ucu, minimnya bangunan BLK yang saat ini kondisinya di satukan antara ruangan teori dan juga praktek. Mengakibatan kurang fokus nya para instruktur dan para peserta pelatihan. Seharusnya untuk ruangan teori dan juga praktek harus di pisahkan, sehingga proses latihan kerja lebih fokus.
“Bangunan minim sehingga ruangan teori dan praktek di satukan, ini bisa di sebut tidak layak bagusnya dipisahkan,” tuturnya.
Kondisi mesin alat latihan kerja itu, keluaran tahun lama. Dengan demikian maka para pencari kerja dan peserta latihan kerja, saat sudah lulus dan dapat sertifikat kerja, tetap saja harus beradaptasi kembali saat bekerja di perusahaan, karena disana mesinnya model terbaru.
“Ya mesin seperti alat bubut juga kita model tahun lama, sehingga ketika menggunakan mesin baru para peserta pelatihan kerja pastinya akan kesulitan beradaptasi,” imbuhnya.
Dijelaskan Ucu seiring dengan Pelabuhan Patimaban yang nantinya pembangunan kontruksi nya akan digelar pada tahun 2020. Pihaknya telah mengusulkan ke Pemda Subang, pada anggaran perubahan nanti bisa melakukan pelatihan kerja bagi masyarakat Subang. Seperti pelatihan supir forklift, kelistrikan, sampai ke pengelasan,”kita akan usulkan ke pihak Pemda Subang, pada anggaran perubahan 2019, ada anggaran untuk pelatihan,” katanya.
Sementara itu warga gang Cenderawasih Dudi.R mengatakan, dirinya pernah ikut serta dalam pelatihan BLK dan sekarang sudah bekerja di PT Suai – Cipendeuy. Dia mengaku merasa kesulitan dengan mesin yang ada di pabrik tersebut. Dikarenakan ketika mengikuti pelatihan di BLK dilatih dengan mesin keluaran lama, sehingga kebingungan ketika memegang mesin keluaran terbaru.