SUBANG-Aparatur Sipil Negara (ASN) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang melakukan protes atas tidak dicairkannya tunjangan kinerja (Tukin) dan Jasa Pelayanan (Jaspel).
Mereka melakukan aksi memasang spanduk dan banner protes atas kondisi tersebut, Senin (1/4). Aksi ini merupakan lanjutan dari protes mereka kepada bupati Subang sekitar satu bulan lalu.
Dalam salahsatu spanduk tertulis: ASN RSD Juga Anak Bangsa, Bukan Anak Tiri.
Baca Juga:Netralitas PNS jadi Sorotan, Bisa Kena Sanksi Teguran hingga PemecatanBayi Ditemukan Terbakar di Tempat Sampah
Dalam aksi sebelumnya mereka menuntut hal yang sama. Bahkan mengancam akan melakukan mogok kerja jika tuntutannya tidak dikabulkan.
Dalam spanduk protes yang dipasang, mereka meminta tidak dianaktirikan dan dibendakan dengan ASN di lembaga lainnya.
Sementara sebelumnya Penjabat Sekda Subang Aminudin mengungkapkan, ASN RSUD dan guru memang tidak mendapat Tukin. Sebab, pegawai RSUD lebih memilih medapatkan Jasa medis (Jasmed) daripada Tukin.
“Dulu sempat ditawarkan memilih antara Tukin dengan Jasmed. Mereka lebih memilih Jasmed. Sedangkan guru tidak mendapat Tukin karena sudah mendapatkan dana seetifikasi,” terang Aminudin.
Aminudin mengungkapkan, Tukin dicairkan tiap bulan dengan besaran sekitar Rp3 miliar. Diatur dalam Perbup dan ada klasifikasi berdasarkan beban kerja.
“Ada kelasnya berdasarkan bobot kerja dan jabatannya,” ungkap Aminudin.
Tukin juga dihitung berdasarkan laporan kinerja harian dan bulanan serta kehadiran selama satu bulan yang dievaluasi oleh BKPSDM.(ygo/man)