COMPRENG-Tidak menentunya cuaca membuat para petani bersama penyuluh pertanian di Kecamatan Compreng mewaspadai serangan hama tanaman padi.
Apalagi keadaan OPT di Kecamatan Compreng pada musim tanam rendeng ini, OPT yang dominan adalah, penggerek batang padi, sundep-beluk, wereng, cekek malai, dan kresek/hawar daun bakteri.
Saat ini tanaman padi Kecamatan Compreng sekitar dua minggu yang akan datang akan segera menyambut panen raya.
Baca Juga:Pemdes Gambarsari Siapkan Buku Bacaan dengan AplikasiHUT ke-73 TNI AU Gelar Donor Darah
POPT BPP Kecamatan Compreng Omsah mengatakan, pengendalian hama OPT terus dilakukan. Namun, Omsah menyebut di beberapa wilayah terdapat kendala seperti Desa Kiarasari dan Desa Jatireja dalam hal kesulitan mendapatkan air.
“sehingga untuk aplikaai pestisida airnya harus mengangkut dari sungai dulu,” kata Omsah
Omsah menambahkan , pihaknya bersama dengan BBPOPT, Ditlin, POPT, PPL serta Korluh Kecamatan Compreng baru saja melaksanakan gerakan pengendalian OPT di Kelompok Tani Sumberjaya Desa Mekarjaya.
“Musim tanam rendeng ini cuaca tidak menentu. Sehingga perkembangan OPT sangat cepat, dan tanaman lebih mudah terinfeksi penyakit,” kata Omsah.
Menurutnya gejala hama blast mulai ada sejak tanaman masih masa vegetative. Sehingga upaya pengendalian harus dilakukan sedini mungkin. Upaya yang dilakukan diantaranya melakukan pemupukan berimbang.
“Jangan berlebihan penggunaan pupuk urea, jarak tanam jajar legowo dua juga sangat dianjurkan, penambahan pupuk ZA/KCl agar batang tanaman lebih keras sehingga tidak mudah rebah, aplikasi pestisida dengan bijaksana,” imbuhnya.
Ia juga menyarankan agar aplikasi agen hayati seperti Phaenibacillus polymixa dari awal agar perkembangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ataupun jamur mampu teratasi.
Baca Juga:Warga Ingin Ada SIM Online, Polres Siapkan PelayananPolitik Identitas, Millenial Cerdas
Sementara itu, Ketua Gapoktan H.Emon Raswan beserta anggotanya siap memperbanyak dan membuat sendiri agen hayati dengan isolat didatangkan dari BBPOPT Jatisari.
“Melihat hama yang ada, kita Insya Allah siap untuk memperbanyak agen hayati untuk aplikasi penanganan OPT,” jelasnya.
Ia juga berharap OPT bisa teratasi dan tidak meluas. Untuk itu diperlukan upaya gerakan pengendalian massal, dan pengendaliannya bersamaan dengan skala luas. (ygi/dan)