KARAWANG-Peringatan hari TBC sedunia, yang jatuh pada 24 Maret, menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Sebab, kasus TBC masih terbilang masih tinggi di Karawang .
Dinas Kesehatan melakukan deteksi dini dengan mendatangi rumah warga dan mendatangi beberapa lokasi. Hal tersebut, untuk mencari para penderita terduga penyakit Tuberculucis atau TBC, sekaligus untuk mendeteksi dini penularan.
Kabid P2PL, Sri Sugihartati mengatakan, penyakit TBC menjadi salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia, selain HIV/AIDS dan malaria. Bahkan Indonesia peringkat kedua, setelah India yang memiliki jumlah terbesar pengidap TBC di dunia. Tingkat kesakitan, kematian dan jumlah penderitanya masih tinggi.
“Sampai sekarang kami sudah melakukan upaya deteksi dini, dengan mendatangi rumah warga dan tempat-tempat lain seperti lapas dan sekolah. Hal tersebut dilakukan oleh petugas puskesmas, kader posyandu, aparat desa,” kata Sri pada peringatan Hari TBC di Aula Kantor Bupati Karawang, Jumat (5/4).
Baca Juga:Atlet Ju-Jitsu Karawang Sabet 5 Medali EmasPuluhan Rumah di KBB Rusak Diterjang Longsor
Dari hasil deteksi dini tersebut,ditemukan sebanyak 3221 warga terduga mengidap TBC. Ditambah 135 terjaring dan ditambah lagi dengan temuan satu orang warga binaan lapas yang mengidap TBC.
“Mengingat TBC ini penyakit menular yang resiko penularannya cukup tinggi, sehingga penderita harus dicari supaya bisa langsung diobati sampai sembuh, melalui gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS),” ucapnya.
Menurutnya, penyakit TBC disebabkan bakteri tuborcolucis. Penularannya lewat udara. Ketika penderitanya batuk atau mengeluarkan dahak. “Mengantisipasi penularannya, penderita harus mengenakan masker supaya penyakitnya tidak menular ke orang lain,” katanya.(aef/vry)