PURWAKARTA-Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispapertan) terus menggenjot produktivitas dan memperluas lahan untuk pengembangan pertanian organik. Bahkan hasil kerja keras tersebut, nampaknya membawa hasil positif. Seperti dikatakan salah seorang Ketua Kelompok Tani Budidaya padi organik, Adang ketika melaksanakan panen raya padi organik di Desa Nagrak, Purwakarta beberapa waktu yang lalu.
Menurut Adang, dengan jumlah anggota 60 orang kelompok taninya merasa senang melakukan budi daya padi organik , karena selain produktivitas cukup tinggi produktivitas 6.27 ton per Hektare juga rasa beras organik dirasakan lebih nikmat.
“Kami memiliki keyakinan dengan pengembangan padi organik, petani akan mendapatkan berbagai keuntungan . Biaya produksi lebih efisien , gabahnya juga sudah banyak yang yang berminat dengan harga lebih tinggi,” Kata Adang.
Apalagi saat ini, kata dia, pasar untuk beras organik sudah terbuka lebar. Salah satunya, melalui kemitraan dengan Dispapertan Purwakarta. Jadi, konsumen beras organik ini selalu ada, bahkan permintaannya cukup tinggi.
Baca Juga:Liberti Sitinjak Tegaskan ASN Lapas Netral, Jalankan SOP Layani MasyarakatDeteksi Dini Pencarian Pengidap TBC
Sementara Kepala Dispapertan Kabupaten Purwakarta Agus R Suherlan mengungkapkan, panen yang dilaksanakan di Desa Nagrak beberapa waktu lalu merupakan varietas inpari 32 , dimana bibit tersebut merupakan program dari Pemkab melalui APBD 2018.
“Varietas 32 dengan umur tanaman sekitar 115 hari,” ujar Agus.
Program bantuan pengembangan padi organik di 2018, untuk lahan seluas 65 Hektare berupa APO. Benih Pupuk dan pestisida nabati dan secara total pertanaman budidaya padi organik sekitar 165 Hektare.
Tujuan pengembangan padi organik di Kabupaten Purwakarta, selain ditujukan untuk menyediakan kualitas beras sehat juga untuk menyediakan beras yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Bahkan, pihaknya menargetkan Purwakarta bisa menjadi salah satu sentra penghasil padi organik.
“Dengan komitmen kelompok yang tinggi untuk berorientasi koorporasi, sehingga pendapatan petani menjadi lebih tinggi, selain itu bisa menjadi salah satu sentra penghasil padi organik,” kata dia.
Pemerintah terus mendorong peningkatan luas areal padi organik, termasuk di Kabupaten Purwakarta. Targetnya, sampai akhir 2019 ini, ada 1.000 hektare sawah organik yang tersebar di beberapa kecamatan, yang memiliki sumber mata air alami, dan belum tercemar limbah.