SUBANG-Meski sempat diserang hama wereng dan keong, petani di Dawuan dan Kalijati tetap merasa bersyukur. Lantaran hasil panennya untuk musim panen raya ini lumayan melimpah.
Hal demikian diutarakan langsung oleh Petani yang menggarap sawahnya langsung Deden. Dia juga menjelaskan meski pada masa tumbuh sawahnya sempat dilanda kesulitan air dan hama, dirinya tetap selalu bersyukur masih diberikan untuk bisa memanen sawahnya.
“Musim yang sekarang kalau kita tidak melakukan secara berkala, wah sudah celaka. Ada kemungkinan akan gagal panen. Kemaren wereng sempet banyak, akibat dari sulitnya air. Setelah banyak air karena curah hujan deras, keong datang, tapi alhamdulilah hasilnya baik,” jelasnya.
Yang menjadi kesulitan hari ini menurut Deden adalah hargi padi yang kian merosot. Beras di pasar harganya stabil, malah cenderung tinggi. Dia menjual padi pada tengkulak sekitar Rp 400 ribu untuk satu kuintal, Padahal menurutnya, harga biasanya bisa sampai Rp 500 atau bahkan Rp 600 ribu.
Baca Juga:PWI-Pemda Tingkatkan Kapasitas JurnalisJuventus vs AC Milan, Adu Tajam Kean – Piatek
“Yang anehnya, beras mahal di padar padahal padi dari petani murah, sekarang sekitar Rp 400 ribuan per kuintal padi kering. Sama pupuk juga habis, belum beli bibit, buat musim tanam baru,” tambah Deden.
Apa yang disampaikan Deden, ternyata juga diakui oleh Warsih, petani dari Kalijati Timur yang menggarap sawah di Desa Manyeti. Warsih menduga harga padi yang semakin merosot disebabkan berlangsungnya musim panen. Biasa dikenal dengan istilah panen raya, sehingga harga menurun karena stok padi dikalangan petani banyak ditemui.
“Ya biasa kalau sedang panen raya begini pasti murah, banyak stoknya mungkin. Nanti dua bulan kedepan juga mahal lagi, harusnya mau sedang panen raya atau tidak harga stabil, karena beras di pasar juga stabil harganya,” tukas Warsih.
Sementara kegiatan panen disejumlah wilayah di Pantura terus berlangsung. Hasil panen di musim ini pun memiliki harga yang terbilang masih normal meskipun mengalami penurunan jika dibanding musim tanam katiga lalu.
Petani dan juga pengusaha padi di Patokbeusi Manaf Hadi Permana mengatakan, saat ini harga padi hasil panen untuk biji panjang seperti Ciherang dan IR 64 ada diharga Rp 4.500 per Kg sedangkan untuk ketan sekitar Rp 5.000 per kg dalam Gabah Kering Panen (GKP).