“Masih di bawah panen lalu, kalau yang lalu dapat Rp 5.000 – Rp 5,500 per Kg untuk Ciherang. Tapi saat ini pun harga masih terbilang normal,” kata Manaf.
Selain itu kata Manaf, panen musim rending ini berimbas pada penurunan produksi karena beberapa hal diantaranya faktor cuaca serta hama penggerek batang.
“Untuk sekarang produksinya juga agak kurang karena penggerek batang. Hal ini terlihat dari produksi musim lalu yang mencapai 7 ton namun saat ini berkisar diantara 4,5 – 5 ton,” bebernya.
Baca Juga:PWI-Pemda Tingkatkan Kapasitas JurnalisJuventus vs AC Milan, Adu Tajam Kean – Piatek
Ia menyebut faktor cuaca juga sangat berpengaruh dalam hasil produksi maupun harga panen. “Sangat berpengaruh, di musim panas itu produksi bagus, harga juga bagus, tapi musim rending ini produksi turun harga juga agak turun,” bebernya.
Lalu, petani di Desa Ciasem Girang H. Casmudi menuturkan, harga untuk padi tidak jauh dari angka 4.500 per Kg. “Kalau saat ini harganya sekitar Rp 4.500 per Kg. Masih normal,” ucapnya.
Sementara itu, pabrik penggilingan padi CV Pada Suka Pusakajaya H. Ahmad Zaelani menuturkan, harga padi jenis Ciherang untuk Rp 4,700 per Kg untuk kualitas paling tinggi serta ada pula yang berada direntang harga Rp 4.500-Rp 4.100 per Kg.
“Untu IR 64 ada 5000 per Kg ya, bisa dibilang hasilnya lumayan bagus kesat, butirnya bagus. Bisa dibilang harga segitu masih normal karena dolog masih dibawah itu,” bebernya.
Sementara itu untuk varietas jenis ketan, saat ini harga panen berkisar Rp 5.000 per Kg. Di Binong, saat ini harga Ketan Rp 4700- Rp 4800 per Kg di Desa Kihiyang.
Meskipun harga berada dibawah panen tahun lalu, harga padi setelah panen saat ini di Subang masih dikatakan normal. Apalagi kata petani, jika kondisi cuaca terus panas, harga juga akan semakin terdongkrak untuk naik. (idr/ygi/vry)