Belasan Rumah Terancam Ambruk
CIPATAT-Warga Kp. Cilimus Mekarsari, Desa Citatah, Kec. Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku resah atas terjadinya pergerakan tanah. Apalagi jika terjadi hujan deras perasaan khawatir selalu menghantui belasan kepala keluarga yang rumahnya tepat berada diatas tebing.
Salah seorang warga yang rumahnya terancam ambruk, Rohandi (44) mengaku khawatir saat hujan deras mengguyur karena rumahnya tepat berada di atas tebing. Ditambah lagi, di sekitar perkampungan terdapat mata air yang muncul dari bawah tanah, sehingga bisa mempercepat pengikisan tanah.
“Khawatir ambruk kalau hujan deras terus menerus pergerakan tanah pasti terjadi,” kata Rohandi di Cipatat, Senin (8/4).
Baca Juga:Lokasi Lahan Jadi Kendala Pembangunan DesaMartPerindo Akan Perjuangankan Petani
Menurutnya, ada belasan rumah yang terancam pergerakan tanah. Bahkan pergerakan tanah panjang 50 meter sudah terjadi di bukit yang berada di atas perkampungan, sejak Maret 2019 lalu.
Sehingga, lanjut dia, retakan tanah bertambah parah dan menyebabkan tanah ambrol dengan panjang sekitar delapan meter. “Warga sudah mulai merasa khawatir, pergerakan tanah semakin melebar serta mengancam jiwa mereka. Bahkan tanah ambrol saat hujan besar beberapa hari lalu. Saya sudah laporkan kejadian ini kepada ketua RT dan RW di sini, tapi belum ditanggapi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengaku, sudah menerima informasi pergerakan tanah di Cipatat dan sekitar 14 rumah yang terancam longsoran tanah. “Kami sudah melakukan assesment di lokasi, kami sudah mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dan tetap waspada, apalagi kalau hujan deras,” ujar Duddy.
Sebelumnya, longsor juga terjadi di Cibogo, Desa Citatah pada Senin (8/4) pukul 1.00 WIB. Longsor terjadi di jalur provinsi dan menimpa satu rumah yang dihuni dua jiwa. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, walau pemilik rumah mengalami memar karena tertimpa material bangunan,” pungkasnya. (sep)