CIASEM-Petani di Ciasem mengalami kerugian karena sawahnya mengalami gagal panen setelah terendam banjir. Setidaknya 500 hektare sawah di 5 Desa di Kecamatan Ciasem yang siap panen terdampak banjir luapan sungai Ciasem. Wilayah Desa Dukuh menjadi yang terparah.
Camat Ciasem Ubi Kartubi mengatakan, sawah yang terendam sebanyak 500 hektare terbagi pada 3 desa, yakni Desa Dukuh, Desa Ciasem Tengah, Desa Ciasem Hilir serta sebagian Desa Jatibaru.
“Dukuh yang terparah sekitar 300 hektare, sisanya di Ciasem tengah dan Ciasem Hilir,” kata Ubi.
Baca Juga:Empat Langkah Strategis Arnanto Nurprabowo Sejahterakan Petani IndonesiaUsut Tuntas Kasus Buang Bayi, Pj Sekda Minta OPD Turun Tangan
Ia tidak bisa memperikirakan secara pasti berapa kerugian yang diderita. Namun ia menyebut, dengan kondisi padi yang siap panen dan kondisinya terendam air, kerugian yang diakibatkan mencapai miliaran rupiah.
“Kerugiannya miliaran ini, sawah yang terkena cukup luas dan ini sudah mau panen,” bebernya.
Sementara itu warga Desa Dukuh Sukenda menyebutkan, selain merendam rumah warga, kondisi pertanian di Desa Dukuh banyak yang terendam banjir. Padahal menurutnya, padi tersebut siap panen dan hanya tinggal menunggu beberapa hari saja.
“Padi tuh yang terendem yang masih berdiri, bahkan ada yang sudah dipotongin, tapi belum sempat diangkat. Itu sudah gagal panen, dua hari kerendem air,” jelas Sukenda.
Kapolres Subang AKBP M. Joni yang juga meninjau lokasi pertanian yang terendam banjir menyebutkan bahwa ada kerugian besar yang diderita para petani di Ciasem. Sebab, Ciasem tengah serta Dukuh khususnya padai yang siap panen beberapa hari lagi terendam air.
“Ini ada kerugian besar, sebab padi nya terendam air cukup lama dan kemungkinan gagal panen,” jelasnya.(ygi/vry)