KARAWANG-Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pelaku hoaks yang menyebut dirinya PKI kurang cerdas. Hal tersebut diungkapnya dihadapan ribuan massa pendukungnya yang hadir dalam kampanye di stadion Singaperbangsa, Karawang.
“Waktu kita delapan hari lagi (menuju Pilkada), oleh sebab itu jangan terkena fitnah. Presiden Jokowi itu PKI. Itu hoaks, itu kabar bohong,” kata Jokowi yang kali pertama kampanye bersama Calon Wakil Presidennya, Ma’ruf Amin dalam orasinya, Selasa (9/4).
Mantan Walikota Solo tersebut menjelaskan jika dirinya lahir di tahun 1961. Sedangkan kejadian pemberontakan G30S PKI terjadi di tahun 1965.
Baca Juga:Sri Lanka Cetak Paspor di PeruriJokowi Kampanye, Pedangan Untung Besar
“Saya lahir tahun 1961. PKI itu dibubarkan 1965. Umur saya baru 4 tahun. Logikanya itu loh. Mikir,” kata Jokowi.
Menurutnya pembuat hoaks tentang dirinya PKI itu tidak mempunyai intelektual yang tinggi. “Yang membuat kebohongan itu tidak mikir. Kalau Jokowi-Amin terpilih perkawinan sejenis akan dilegalkan, Adzan akan dihilangkan, itu bohong semua, itu hasutan, itu fitnah. Kalau ada tetangga kita yang terkena hoaks, saya minta tolong untuk diluruskan,” kata dia.
Selain itu, Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh pendukungnya agar tidak menebar hoax.
“Jika ada yang menebar hoax atau hasutan seperti perkawinan sejenis harus diluruskan,” ujar Jokowi .
Jokowi juga menargetkan untuk suara di Karawang bisa mendulang 60 persen. Jika pada tahun 2014 di Karawang mendapat 40 persen, tapi tahun ini minimal harus 60 pesen. “Boleh saja nanti 67,70 persen, tapi minimalnya 60 persen. Tadi juga saya bisik-bisik ke Junaedi Al Bagdadi (Pimpinan Ponpes Albagdadi Karawang), bah kalau Karawang ga 60 persen, abah yang tanggung jawab serta jamaahnya,” katanya.
Jokowi mengaku, gembira bisa hadir di Karawang dalam keadaan sehat. Ia juga mengajak agar pesta demokrasi pemilu 2019 ini disambut dengan gembira, tanpa adanya unsur menakut-nakuti. “Kita harus gembira, pesta demokrasi kegembiraan. Jangan sampai ada yang menakut-nakuti, pesimis, suka marah-marah. Sebab ini pesta demokrasi yang penuh kegembiraan,” ucapnya.
Jokowi juga menjelaskan, tiga kartu yang bakal diluncurkan yaitu kartu KIP, beasiswa untuk siswa SMA/SMK, serta beasiswa mahasiswa yang kuliah di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya kartu pra kerja dimana para pencari kerja bukan hanya mendapat pelatihan di BLK, tapi juga mendapat insentif atau honor sebelum kerja. “Kartu lainnya adalah kartu sembako murah, biar anak-anak kita mendpatkan gizi yang baik,” katanya.