PONTIANAK-Pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP bernama Audrey di Pontianak, Kalimantan Barat menjadi viral di media sosial. Bahkan tagar #JusticeForAudrey menjadi trending topic nomor satu di dunia.
Kisah Audrey benar-benar mengerikan. Ia dikeroyok oleh 12 orang siswa SMA. Bukan oleh laki-laki, tapi semua pelaku adalah perempuan. Tiga orang pelaku di antaranya menjadi aktor utama perngeroyokan yang terjadi pada 29 Maret 2019 itu.
Berdasarkan keterangan dari para saksi, Audrey dipukuli hingga kepalanya dibenturkan ke aspal. Bahkan para pelaku berusaha menjamah kemaluan korban dengan maksud melukainya. Tapi berdasarkan hasil visum tidak terjadi hal yang mengkhawatirkan.
Baca Juga:917 Rumah Direndam Banjir, Kapolres Instruksikan Evakuasi KorbanWarga Mulai Gatal-Gatal dan Diare
Berdasarkan penelusuran Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat yang dilansir media, kasus itu bermula di media sosial tentang masalah pria.
Pelaku dan korban sering ‘cek-cok’ di media sosial hingga berujung pengeroyokan. Pihaknya juga menyarankan para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Kini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polda Kalbar. Pihak keluarga berharap pelaku dihukum setimpal agar menimbulkan efek jera. Juga menolak dilakukan mediasi.
Kini Audrey masih trauma dan sering berteriak kesakitan saat dirawat di rumah sakit.
Kasus ini menjadi perhatian Gubernur Kalbar Sutarmidji. Menurutnya, perbuatan pelaku sudah dianggap di luar batas kenakalan remaja biasa. Pelaku harus dihukum setimpal.(red)