NGAMPRAH-Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna meminta seluruh aparat kewilayahan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme. Hal itu menyusul adanya warga Kabupaten Bandung Barat yang terlibat terorisme.
“Ketika itu dilakukan, akan diketahui kondisi riil di masyarakat dan apa yang mereka butuhkan. Termasuk juga bisa mengeliminasi berkembangnya hal-hal negatif, termasuk radikalisme oleh karena itu peran aparat kewilayahan seperti kepala desa sangat penting dalam memantau aktivitas warganya. Mereka jangan tidur tapi harus rajin turun ke bawah melihat kondisi warga bersama RW dan RT,” Umbara, Selasa (9/4).
Umbara merasa terkejut, padahal kehidupan bermasyarakat KBB cukup aman. Namun tiba-tiba ada penangkapan beberapa warganya yang terindikasi masuk jaringan teroris.
Baca Juga:Korban Banjir Mulai Kekurangan Air BersihRSUD Terapkan TPS Mobile, Lapas Perketat Kemanan
Bahkan, dirinya sudah sering mengimbau aparat kewilayahan untuk tidak tinggal diam. Sudah tidak zaman lagi seorang pejabat hanya duduk, tapi harus turun ke lapangan menemui masyarakat. “Saya sering keliling desa dan menemukan banyak persoalan seperti rumah tidak layak huni dan persoalan lain. Inilah pentingnya turun ke lapangan untuk mendeteksi indikator apa yang ada di bawah,” katanya.
Menurutnya, Kondisi itu harus langsung diantisipasi jangan sampai berkembang agar tidak semakin banyak masyarakat yang terpapar radikalisme.
Dia pun meminta aparat kewilayahan dan di Pemda KBB menjalin kerja sama dengan TNI dan polisi mengingat pemda tidak memiliki intelejen. Ketika ada pendatang atau warga yang aktivitasnya mencurigakan segera laporkan ke aparat. Di situlah pentingnya pendataan dan laporan kependudukan baik warga yang masuk ataupun pindah ke luar KBB.
“Langkah proaktif dan responsif harus dilakukan ketika ada hal-hal yang mencurigakan di masyarakat. Jangan sampai pemerintah kecolongan yang berdampak korban di masyarakat,” ujar Bupati. (eko/sep)